Diduga Anggota TNI, Pangkat Kolonel Lakukan Kekerasan Fisik Terhadap Perempuan di OSM-Ambon


CM, AMBON
 

Diduga, lagi-lagi kekerasan fisik dilakukan oleh Oknum Anggota Perwira TNI, Pangkat Kolonel Kodam XV/Pattimura.

Warga Masyarakat OSM, Kecamatan Nusaniwe,kota Ambon korban kekerasan,SR, Koordinator Purnawirawan, Warakawuri,PNS Pemprov dan masyarakat OSM mengatakan, saat dirinya mendengar laporan dari warga masyarakat bahwa ada sejumlah anggota TNI dari Kodam XV/Pattimura datang ke RT.01/RW.06 OSM Kelurahan Wainitu untuk melakukan kegiatan rehabilitasi rumah-rumah, yang kabarnya atas perintah Panglima yang tidak bisa diganggu gugat dan harus rehab semuanya. 

Saat itulah SR langsung menuju ke lokasi RT 01, pada hari Kamis, 21 November 2024 dan bertemu dengan sekelompok anggota TNI yang berpakaian dinas TNI anggota Polisi Militer lalu terjadilah percakapan antara korban kekerasan dengan kelompok TNI dan tiba-tiba datanglah seorang tentara berpangkat kolonel yang diduga adalah Kasidam sesuai penjelasan sejumlah masyarakat di TKP. Sang Kolonel lalu bertanya kepada SR.
Kolonel : lalu Ibu mau apa?
SR: ini sebenarnya Bapak harus tahu bahwa ini ada putusan bapak dorang tidak punya hak.
Bersamaan dengan itu SR lalu mengatakan dalam putusan Pengadilan Kodam tidak punya hak.
Saat itulah sang  kolonel sandar korban SR dan menyikut SR lalu mengatakan kalau tidak senang lapor Panglima dan memerintahkan POM yang ada di tempat itu untuk menangkap SR akan tetapi anggota POM tidak menjalankan perintahnya.

"POM tangkap dia." Perintah sang Kolonel dengan suara yang keras.
Saat itu juga SR kemudian menjawabnya sambil mengatakan tangkap saya dalam rangka apa? SR pun kemudian melanjutkan pembicaraannya dan mengatakan kenapa dirinya harus ditangkap, apa salah saya?
"Kenapa ditangkap ? Bt biking salah apa. Ini kan su salah aturan."ujarnya sambil kembali ke rumah dan selanjutnya bersama-sama dengan sejumlah ibu-ibu melaporkan kehadiran anggota TNI Kodam XV/Pattimura itu yang dinilai meresakan warga OSM ke Komisi 1 DPRD Provinsi Maluku.

Korban juga menambahkan sikap arogan yang dilakukan oleh sang Kolonel itu pun sempat diikuti pula oleh salah satu anggota yang berpangkat mayor seraya menghardik korban sambil bertanya.
"Ibu mau apa? Lapor ke Panglima, kita dapat perintah dari Panglima."

Sayangnya, saat Wartawan media ini, melakukan konfirmasi kepada Letnan Kukuh selaku Kasi Pendam XV/Pattimura Via  Japri tidak direspon nanti setelah Via grup tetapi terjadi salah paham sehingga Wartawan media dikeluarkan oleh salah satu admin, pada hal  tujuan konfirmasi ingin ketemu Kapendam agar dapat menyelesaikan masalah yang dialami korban terkait dugaan Kekerasan tersebut.  

Adapun,sikap mengeluarkan sang wartawan dari group Kodam XV/ Pattimura tempat berkumpulnya para wartawan dan personil Pendam XV/Pattimura.
Menurut saya bukan sikap satria. 

Padahal selaku orang Pendam,Kasi Pendam haruslah memahami tugas dari wartawan yang bertugas untuk melakukan cek dan reechek atas setiap berita yang diperoleh di lapangan dan khusus untuk Kodam XV/Pattimura sebagai pintu masuk wartawan dalam tugas jurnalistiknya melalui Pendam bukan melalui yang lain.

"Saya selaku wartawan yang dikeluarkan mengucapkan terima kasih buat sikap terpuji Anggota TNI satria, tetap pada pencitraan dan salam kemitraan," Tutupnya. (CMe)