Rayakan HUT 62, Uskup Berkati Gua Maria, Sarana Rohani SMAVER

CM, AMBON

Sekolah Menengah Atas Xaverius (SMAVER) dalam kiprahnya di dunia pendidikan kini telah memasuki usianya yang ke-62 tahun dan dalam perayaan puncaknya warga sekolah melakukannya dengan menghadirkan Uskup Diosis Amboina selaku Pembina dan memberkati sebuah sarana Rohani yakni gua dan arca Santa Maria Pengantara Segala Rahmat.

Adapun acara pemberkatan dilaksanakan pada hari Jumat 9 Agustus 2024 oleh Uskup Diosis Amboina, Mgr. Inno Ngutra didampingi oleh Ketua Yayasan Persekolahan Katolik Keuskupan Amboina, RD. Agus Arbol serta Sekretaris Yayasan Jhon Dumatubun dan Kepala Sekolah, Ina Elsoin serta segenap civitas SMAVER Ambon di kompleks SMAVER Ambon.

Kepada wartawan usai pemberkatan sarana rohani tersebut Uskup mengatakan, pertama-tama tentunya gua Santa Maria dan Arca Santa Maria Pengantara segala Rahmat ini adalah sarana rohani yang sangat lekat dengan tradisi Gereja Katolik, karena itu sebagai persekolahan Katolik tentunya selain misi untuk mendidik dan membina anak-anak tetapi juga yang paling penting adalah memberikan nilai-nilai keagamaan yang tidak hanya bersifat internal bagi orang-orang Katolik tetapi sebenarnya nilai-nilai itu untuk semua anak yang dididik di SMAVER, pertama-tama belajar untuk semakin dekat dengan Tuhan lewat sarana-sarana rohani seperti ini.

Selanjutnya terkait dengan peringatan 62 tahun berdirinya SMAVER Ambon, Uskup Inno mengatakan, perayaan syukur Ulang Tahun ini mau mengungkapkan ekspresi ungkapan terima kasih Persekolahan SMAVER atas Rahmat dan berkat Tuhan yang diterima selama 62 tahun.

"Tentunya ini bukanlah akhir dari ungkapan syukur ini karena harus menjadi titik awal lagi bagi mereka untuk semakin menggiatkan anak-anak terutama dalam memberikan pengetahuan-pengetahuan tetapi yang lebih penting adalah pembentukan karakter anak-anak menjadi manusia yang baik lewat sikap Takut akan Tuhan yang terekspresi lewat sarana rohani seperti ini"ujar Uskup.

Perayaan syukur HUT ke-62 SMAVER yang ditandai dengan pemberkatan sarana rohani ini dipuncaki dengan makan siang bersama dimana para siswa dan sejumlah guru mengekspresikan kegembiraannya dengan sejumlah tarian kreatif.(CM-01)