Hadiri Sidang Klasis di Ilmarang, Bupati Dukung Kerjasama Kolaboratif

CN, MBD

Persidangan Ke-XI Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) di Jemaat GPM Ilmarang resmi dibuka Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas T. Maspaitella, M.Si dan didampingi Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Th. Noach, ST, Minggu (07/04/2024)

Dalam sambutan selamat datang dan In Memoriam, Ketua Klasis GPM PP. Babar Timur,  Pdt. Korneles Mose, S.Th menguraikan, Klasis Babar Timur merupakan salah satu klasis pulau laut yang tersebar di empat pulau yakni Babar Timur, Marsela dan Dawelor-Dawera.

"Dalam mengemban misinya, GPM telah mencanangkan gerakan keluarga menanam, melaut dan memasarkan ini sebuah upaya untuk meningkatkan pendapatan jemaat sekaligus mengelola bahan pangan lokal kita", urainya.

Selain pengelolaan sumber daya alam yang belum maksimal, Mose juga menyoroti ketersediaan sarana telekomunikasi, kesehatan dan pendidikan serta transportasi yang belum memadai.

"Saat ini kebutuhan signal, guru dan tenaga medis menjadi prioritas di daerah pulau laut seperti ini. Semuanya saling terkait dan butuh kolaborasi bersama dalam menyelesaikan kekurangan tersebut",

Ia berharap, lewat persidangan Klasis ini, ada ide dan gagasan konstruktif yang dapat diusulkan menjadi program kolaborasi dan kerjasama antara gereja dan pemerintah.  

Sementara itu, Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas T. Maspaitella, M.Si dalam sambutannya mengatakan, momentum persidangan klasis menjadi penting bagi gereja untuk merumuskan bentuk-bentuk tawaran pelayanan gereja sebagai wujud gereja yang bermisi dan hidup.


"Kita berkomitmen meletakkan dasar yang kuat menuju satu abad GPM di Tahun 2035 dengan sungguh-sungguh mengerjakan keselamatan", ungkap Maspaitella.

Ia menjelaskan, melalui Sidang MPL Ke-44 di Pulau Kisar, GPM telah mencanangkan peningkatan kualitas hidup umat sebagai wujud bertumbuhnya keluarga Allah. Salah satunya ialah mendorong pemanfaatan pangan lokal daerah, pengembangan potensi bernilai ekonomis dengan memperhatikan nilai gizi yang baik.

"Dalam komitmen pengembangan potensi pangan lokal, kita perlu bekerjasama dengan pemerintah maka saya minta dalam persidangan ini dapat merumuskan program kolaboratif bersama pemerintah daerah", jelasnya.

Selain itu, Ia mengajak semua umat untuk terus memperkuat nilai kemanusiaan serta tidak menjadi orang-orang yang hidup sendiri.  Perilaku individu sedang ditawarkan dunia melalui transformasi digital dan oleh karena itu perlu memperkuat solidaritas dan melawan gelombang individualisme.

Ia juga menyampaikan terima kasih bagi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati yang telah memimpin kabupaten ini dengan baik. Semoga kabupaten ini terus berkembang, hidup dalam kedamaian dan selalu berlimpah berkat Tuhan dari saat ke saat.

Pada kesempatan tersebut, Bupati MBD, Benyamin Th. Noach dalam sambutannya mengatakan, pemerintah akan terus bersama-sama dengan gereja khususnya GPM.

"Kabupaten ini 95 persen warga MBD adalah GPM bahkan di MBD terdapat tujuh klasis. Oleh karena itu kita akan terus bersama-sama", ungkap Bupati Noach.

Ia menjelaskan, dalam siklus perencanaan pembangunan antara pemerintah dan gereja berbeda waktu, akhirnya sering kerjasama tapi tidak bekerja bersama-sama. 

"Secara bertahap, pemerintah terus berupaya bangun MBD dengan baik. Kita bersyukur, PLN di tahun lalu sudah masuk di hampir setiap kecamatan dan desa, tinggal signal yang belum baik", terang Noach.

Ia menjelaskan, pemerintah daerah telah berjuang dan telah mendapatkan pembangunan tower yang luar biasa banyak namun saat ini belum dilakukan aktifasi akibat adanya persoalan hukum yang terjadi oleh menterinya, semoga secepatnya dapat dapat diaktifasi pada waktu mendatang. Upaya yang akan dilakukan adalah mengusahakan agar kabel fiber optik dapat koneksi dari Saumlaki-KKT masuk pulau Babar sehingga akses internet terjawab lewat indihome, ungkapnya.

Selain persoalan signal, Ia juga menjawab keluhan tenaga medis. Soal kesehatan ini memang rumit. Fasilitas kesehatan dapat dibangun, sedangkan mental tenaga kesehatannya tidak siap karena kebanyakan perempuan. Ketika ditempat di tempat sulit tidak ada yang setuju. Sehingga pilihannya adalah dengan membangun akses jalan di setiap pulau agar ambulance dapat menjangkau fasilitas kesehatan masyarakat, ucapnya.

Soal BPJS Kesehatan, pemerintah telah membayar premi masyarakat. Untuk BPJS tenaga kerja sudah mencapai 12ribu untuk seluruh pegawai kontrak daerah, nelayan dan tukang tipar. Untuk para pendeta di MBD dapat menjadi peserta dan dicover BPJS Kesehatan dan BPJS Tenaga Kerja yang mana dibayar Pemerintah Daerah asalkan memiliki KTP MBD, ujarnya.

Ia berharap, gereja dan pemerintah terus bekerjasama dan bekerja bersama-sama. Program menanam, memanen dan menjual itu semoga dapat diimplementasikan dimasyarakat guna mendorong perekonomian umat. 

Untuk diketahui, turut mendampingi kunjungan kerja tersebut, Wakil Bupati MBD, Agustinus L. Kilikily, M.Si, PJ. Sekretaris Daerah Kabupaten MBD, Drs. Daud Reimialy, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten MBD, Johzes Leunufna, SE, M.Si, Ketua TP. PKK Kabupaten MBD, Rely Noach, Ketua Bidang I TP. PKK Kabupaten MBD, Ellen Kilikily, S.Pd, sejumlah pimpinan OPD dan rombongan lainnya. (CM)