Bank Dunia Lakukan Penelitian Pelaksanaan Numerasi Di Kota Ambon


Ambon,CM

Kepala dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Ambon,  Drs. F.F. Taso, M.Si mengatakan, sejak tanggal 13 Maret 2024, pihak Bank Dunia tengah melakukan penelitian tentang pelaksanaan  Numerasi di Kota Ambon dengan melibatkan sejumlah sekolah di kota Ambon.
Demikian antara lain penjelasan Kadis Dikor kota Ambon kepada wartawan di Ambon, Jumat, 15/3/2024.

Dikatakan, penelitian ini dilaksanakan oleh Prof. Yanes Surya melalui metode GASING di mana dari tanggal 13 s.d 19 Maret tim peneliti melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah secara sampling. Di antaranya SD Negeri 1 Amahusu, SD Negeri 66, SD Negeri 87, SD Inpres 55 Nania, dsn SD Negeri 90 Ambon, termasuk Dinas Pendidkan dan Olahraga Kota Ambon dalam bentuk FDG.

Adapun Metode GASING ini adalah proses langkah demi langkah, yang disusun sedemikian rupa sehingga penguasaan materi dibangun dari pemahaman materi sebelumnya. “Pentingnya proses langkah demi langkah ini dalam metode GASING tercermin sewaktu anak-anak belajar suatu topik, ada titik kritis yang harus mereka lewati.

Menurutnya dalam penelialitian tersebut akan dilakukan uji atau pun wawancara terhadap siswa maupun guru.

Selanjutnya Kadis menjelaskan dipilihnya Ambon sebagai salah satu kota dilakukannya penelitian ini dikarenakan pihak Yanes surya melihat bahwa pertumbuhan atau perkembangan siswa maupun pendidik di Ambon itu sangat baik sehingga dengan hasil penelitian ini mereka akan melihat Apakah ada dampak yang signifikan terhadap perubahan dari percepatan numerasi dibandingkan dengan penilaian kualitas pendidikan yang selama ini dilakukan juga oleh baik lembaga Programme for International Student Assessment (PISA) dan Advence Knowledge And Skills fir Sustainable Growth In Indonesia (AKSI) secara nasional yang mana PISA itu menjadi standar nasional yang mana PISA itu menjadi program vor student International asestmen. Program yang menilai pelajar-pelajar internasional yang berada di bawah OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).

"Sehingga kalau kita lihat hari ini hasil rapor pendidikan kita di Kota Ambon meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Rapor pendidikan kita saat ini untuk SMP semua sudah berada di zona hijau, tahun kemarin masih ada yang di zona kuning dan untuk SD pun sama."ujar Kadis Taso.

Selanjutnya, Taso juga menjelaskan ada penilaian literasi, numerasi, dan lingungan belajar. Dimana untuk lingkungan belajar terbagi atas tiga yakni lingkungan keamanan, lingkungan pendidikan dan inklusivitas.

Disebutkan kalau dari sisi lingkungan maka untuk Kota Ambon SD dan SMP semuanya sudah masuk dalam zona hijau sementara dari sisi nomerasi untuk SD masih berada di zona kuning akan tetapi angkanya semakin meningkat.

Sementara untuk capaian SPM atau standar pelayanan minimum untuk pendidikan di kota Ambon pun meningkat yang sebelumnya berada pada tingkat tuntas muda sekarang sudah naik menjadi tuntas Pratama.

"Jadi kita sudah sampai pada level 70-an, sekarang kita 71 angkanya, kalau kita bandingkan dengan kabupaten kota di Maluku kita yang tertinggi" sambungnya sembari menjelaskan ini merupakan capaian-capaian dari progres bagaimana bisa diukur dari rapor pendidikan.

Dijelaskan pula yang dimaksudkan dengan rapor pendidikan adalah aplikasi pendidikan yang bisa dikontrol dan bisa dilihat secara aplikasi bukan secara manual.

"Nah ini yang mana juga tercapai selain dilihat dari dukungan melalui numirasi GASING maupun Bagaimana program dan kegiatan perencanaan yang disusun oleh sekolah sudah mulai mengarah pada perbaikan untuk literasi dan numerasi di lingkungan belajar di satuan pendidikan (CM-Arie)