Perpustakaan Provinsi Gelar Workshop Pegiat Literasi Daerah Provinsi Maluku Tahun 2023
CM, AMBON
Plt. Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Maluku, Elvi Yana Tikupasang, S K.M., M.Kes mengatakan, pemerintah terus berupaya agar literasi di masyarakat ini bisa dilaksanakan dengan baik.
Demikian antara lain penegasan Plt Kadis Tikupasang dalam sambutannya di Ambon, Rabu, 1/11/2023 saat pembukaan Workshop Pegiat Literasi Daerah Provinsi Maluku Tahun 2023.
Dikatakan, Semarak literasi yang mulai digaungkan sejak tahun 2021 ditandai dengan pengukuhan Bunda literasi Maluku dan kemudian diikuti dengan pengukuhan Bunda literasi di kabupaten kota sehingga dapat dilihat proses tumbuh kembangnya mulai dirasakan saat ini.
"Dan saya juga sebagai orang baru di dunia literasi dan juga kearsipan juga merasakan bagaimana gaungnya ketika Bunda literasi itu turun. Saya juga sementara mikir-mikir literasi itu seperti apa sih? Yah, terus terang karena saya dari dunia kesehatan itu tidak terlalu memikirkan itu", ujarnya.
Selanjutnya menurut Tikupasang, beberapa keberhasilan kerja perpustakaan dan kearsipan yang telah mendapatkan pengakuan dan apresiasi pemerintah pusat seperti peringkat dua nasional indeks pembangunan literasi tahun 2021 yang patut diapresiasi kemudian peringkat 4 nasional dengan kegiatan replikasi Mandiri terbanyak Tahun 2022 dan nilai kegemaran membaca masyarakat meningkat setiap tahunnya dan tahun 2020 tingkat kegemaran membaca adalah dari 52,9 naik menjadi 53,64 di tahun 2021, kemudian meningkat lagi menjadi 56,88 di Tahun 2022 atau naik 3,98 poin dari tahun 2020.
Disebutkan, prestasi ini akan terus ditingkatkan untuk tahun-tahun ke depannya.
"Kami menyadari betul bahwa tantangan dalam menggelorakan literasi di daerah ini adalah tidak mudah.
Kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan seperti kondisi wilayah Maluku yang khususnya kepulauan, minat baca masyarakat yang menurut saya masih sangat rendah masih minim merupakan perjuangan kita bersama" sambungnya.
Menurutnya, kesadaran, partisipasi dan pelibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan literasi itu masih sangat kurang kemudian kurangnya komunitas dan tenaga pegiat literasi di kabupaten kota, dana desa yang belum menyentuh kebutuhan literasi masyarakat desa dan lain-lainnya. Kondisi ini adalah pikulan berat yang harus dihadapi bersama dengan tetap optimis bahwa Maluku pasti bisa.
Tikupasang juga menambahkan kegiatan literasi di daerah ini haruslah dijadikan sebuah gerakan yang harus memberikan kesempatan dan peluang bagi pelibatan semua pemangku kepentingan literasi.
"Harus menjadi milik bersama, menyenangkan dan mudah dilaksanakan baik di lingkungan keluarga sekolah maupun masyarakat.
Pembudayaan literasi juga harus mempertimbangkan karakteristik daerah Maluku seperti aspek budaya masalah sosial, mata pencaharian masyarakat dan lingkungan geografis di mana sebagaimana diketahui Maluku memiliki 1340 pulau. Di mana disadari bahwa akses informasi sangat terbatas pendidikan pun sangat terbatas" sambungnya seraya menambahkan pengalamannya kalau turun ke daerah-daerah ditemui jika tamatan SMA di daerah belum lancar membaca bahkan menulisnya pun masih rawan.
Sementara itu, ketua panitia dalam laporannya menyebutkan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah.
Pertama. Implementasi undang-undang nomor 43 Tahun 2007 dan peraturan pemerintah nomor 26 tahun 2006 tentang perpustakaan khususnya tentang promosi kegemaran membaca dan memfasilitasi mendorong pembudayaan membaca pada keluarga, pada satuan pendidikan dan pada masyarakat
Kedua. Mengembangkan strategi-strategi yang efektif dan berdampak luas dan mudah diterima meliputi pembudayaan kegemaran membaca yang didukung oleh pola layanan perpustakaan Prima yang efektif, dinamis dan kreatif untuk mempercepat tumbuhnya budaya masyarakat gemar membaca dan belajar sepanjang.
Tiga. Penyamaan persepsi pola pikir dan sinergitas di antara peserta dalam penyusunan program kerja dan pelaksnaan kampanye pembudayaan kegemaran membaca di setiap perpustakaan dan keluarga.(EP)