Kurang PDB Kepsek SMA Negeri 7 Minta Dinas Dikbud Perketat dan Awasi Jalannya PPDB
CM, AMBON
Pelaksana tugas kepala SMA Negeri 7 Ambon Willem Rumangun, S.Pd mengatakan proses PPDB yang berlangsung di SMA Negeri 7 Ambon berbanding terbalik dari harapan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku yakni dari kuota 180 namun yang terdaftar sesuai data yang disampaikan oleh dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku sebanyak 124 siswa akan tetapi hingga pada saat pelaksanaan lpms jumlah ini mengalami fluktuasi dan pada akhirnya jumlah terakhir yang ditetapkan dalam mpls yakni 104 siswa.
Demikian antara lain penjelasan kepala sekolah kepada wartawan di ruang kerjanya Jumat 21 Juli 2023.
Dikatakan dengan daya tampung lima kelas maka SMA Negeri 7 Ambon masih membutuhkan sekitar belasan siswa untuk melengkapi jumlah yang seharusnya terdaftar di Dapodik itu tetapi menurutnya dari sisi nilai ideal 180 itu masih jauh
Ia berharap supaya pelaksanaan PPDB itu dipantau secara ketat bahkan bukan saja dipantau pada saat awal pendaftaran tetapi di akhir daripada pelaksanaan PPDB. haruslah pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku mengecek ke sekolah-sekolah berapa kuota yang sebenarnya terealisasi di sekolah-sekolah karena ada sekolah-sekolah tertentu yang idealnya pelaksanaan belajar mengajar itu satu shift tetapi karena penerimaannya membludak sehingga harus jalan dengan dua shift.
Menjawab pertanyaan wartawan soal presentasi penerimaan siswa baru di sekolahnya melalui 4 jalur sesuai dengan juknis yang diturunkan oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Maluku kepala sekolah menjelaskan jika jalur zonasi yang terbanyak mendominasi PPDB yang ada di sekolahnya menyusul afirmasi dan dari jalur prestasi sebanyak dua persen sementara untuk pindahan Rumangun mengatakan sekolahnya masih terbuka untuk menerima jalur pindahan bukan saja pindahan yang diakibatkan karena orang tuanya berpindah alamat akan tetapi siswa yang belum tertampung di sekolah lain atau sekolah lain yang memiliki kapasitas yang lebih dan mau dipindahkan ke sekolahnya maka pihaknya masih bersedia menerima mengingat kuota dari sekolahnya yang ditentukan sebanyak 180 siswa namun saat ini realita yang terjadi adalah jauh dari yang diharapkan.
"Khusus untuk siswa baru misalnya atau bisa juga untuk siswa kelas 11 dan 12 tapi yang kita fokus di kelas 10 ini kalau misalnya ada yang datang kita masih membuka"ujarnya sembari menjelaskan kenapa sampai pihaknya berani untuk masih menerima Hal ini disebabkan karena jika pihaknya menolak siswa tersebut maka wajib belajar 12 yang dicanangkan pemerintah itu tidak jalan di samping yang bersangkutan adalah siswa resmi Indonesia yang harus diterima karena undang-undang menjamin hal tersebut.
Selanjutnya menurut Rumangun giatnya berani membuka kesempatan itu Karena kuota dari sekolahnya masih masih ada peluang dan masih membutuhkan untuk diisi tempat-tempat yang masih kosong dan mengapa tidak diberikan kepada anak-anak Indonesia yang belum tertampung pada salah satu sekolah.
Kepada wartawan Rumangun menjelaskan pelaksanaan mpls di sekolahnya berlangsung dari tanggal 14, 17 dan 18 juli 2023 di mana menu-menu yang disajikan pada saat pelaksanaan mpls disesuaikan dengan menu-menu yang disajikan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku di mana salah satunya adalah pendidikan karakter yang mengembangkan profil pelajar Pancasila maka SMA Negeri 7 Ambon Mengundang narasumber fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas Pattimura Ambon jurusan PKN yakni Dr. Hengky Sopakua.
Kemudian untuk pembinaan sikap mental dan peraturan baris-berbaris maka SMA Negeri 7 Ambon bekerja sama dengan pihak Polsek Teluk baguala di mana anggota bhabinkamtibmas Desa hatiwe besar yang hampir setiap saat berada di sekolah maka jasa beliaulah yang digunakan untuk memberi materi tentang pembinaan karakter dan aturan baris-berbaris bagi siswa baru kelas 10.
Menurutnya materi lain yang diberikan kepada siswa dalam mpls yaitu pembinaan rohani baik Kristen maupun muslim serta materi tata tertib dan peraturan sekolah yang harus diketahui dan ditaati serta akan dijalankan oleh siswa.(EP)