Tagihan Rekening PDAM Melambung, PDAM Himbau Langganan Kerjasama
CM, AMBON
Menyusul keluhan pelanggan air bersih dari Perusahan Daerah Air Minum (PDAM), Ambon, Y.R, Warga Manggadua, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon tentang tagihan rekening air bersih yang tiba-tiba melambung tinggi dari bulan-bulan sebelumnya disamping adanya pembongkaran perangkat meteran air oleh petugas PDAM Ambon tanpa pemberitahuan kepada pelanggan terlebih dahulu.
Plt. Direktur PDAM Ambon, Rulien Purmiasa mengatakan dirinya memastikan PDAM menjamin akan menanganinya secara baik asalkan pelanggan yang bersangkutan datang dan melaporkan ke kantor PDAM dan bukannya melaporkan kepada wartawan.
"Jadi pelanggan yang bersangkutan bisa datang mengadukan keluhannya dan kita akan menerbitkan Surat Perintah kerja untuk meneliti apa sebenarnya yang terjadi karena pekerjaan PDAM ini dari generasi ke generasi, Hari ini saya tidak tahu apa yang terjadi tetapi mekanismenya yang sebetulnya dia tidak harus mengadu ke wartawan, dia ngadunya ke sini dan kita akan tangani" ujarnya.
Seraya menambahkan dirinya menjamin dan pastikan hal itu. Karena menurut Plt. Direktur berbicara tentang kasus meteran biasanya menangani puluhan pengaduan karena meternya tidak jalan, karena meternya rusak, karena meternya patah, karena tagihannya tinggi dan pihaknya punya mekanisme di mana jika ditemukan kiranya ada persoalan-persoalan yang sebenarnya bukan harus menjadi beban pelanggan maka pihaknya akan melakukan koreksi.
Kendatipun menurut Plt.Direktur jika itu termasuk fungsi kontrol wartawan terhadap masyarakat di suatu kawasan tertentu atau satu komunitas yang tidak terlaksana dengan baik maka dipersilakan saja akan tetapi menurut perhal pengaduan seperti yang dilakukan oleh warga Mangga Dua ini hampir setiap hari pihaknya menerima pengaduan karena pelanggan PDAM di Kota Ambon berjumlah 9.000an.
Bahkan menurutnya setiap harinya dirinya harus menandatangani SPK untuk Menindaklanjuti pengaduan baik yang ditemukan oleh petugas di lapangan maupun Yang dilaporkan oleh masyarakat itu berjumlah 30 sampai 40 pengaduan.
Kepada wartawan Plt.Direktur mengatakan pihaknya sangat memahami kalau saat ini banyak sekali keluhan masyarakat terhadap pelayanan PDAM. Pertama. Jaringan-jaringan PDAM ini usianya sudah puluhan tahun bahkan dari zaman Belanda, sudah keropos di mana-mana, semakin diperbaiki maka kebocoran baru akan timbul karena ketika sudah diperbaiki tetapi tekanan air di dalam pipa sudah full maka bagian keropos lainnya yang belum jebol akan jebol lagi.
Sementara itu kepala bagian umum PDAM Ambon, Herlin Pattiruhu di ruang kerjanya Selasa, 23 Mei 2023 menjelaskan jika terjadi kasus seperti yang dikeluhkan oleh warga Mangga Dua ini maka petugas itu akan datang di rumah pelanggan berdasarkan pengaduan water meter Rider.
"Jadi kita di sini sekarang sistem pencatatan meter sudah online.
Jadi kita tidak ada untuk human error berbeda dengan kalau pencatatannya dilakukan secara manual mungkin bisa"ujarnya.
Sambil menambahkan bahwa saat ini pihaknya telah menggunakan sistem mobile di mana petugas mengambil foto pada meter pelanggan kemudian mengirim masuk ke billing system di PDAM sehingga jika petugas telah melaporkan bahwa pelanggan yang bersangkutan punya meternya dalam kondisi fisiknya yang tidak bagus, pertama kacanya pecah terus air keluar di meter maka otomatis ketika instalasi di dalam rumah semuanya pada mati, katup-katup krannya ditutup tapi air tetap lolos lewat meter single otomatis baling-baling meter tetap berputar dan kubikasi akan naik.
Justru karena itu maka laporan WMR itu langsung ke bagian pelayanan pelanggan bahwasanya meter dari pelanggan yang bersangkutan tidak dalam kondisi baik sehingga PDAM mengantikan dengan meter baru.
Sementara itu, Plt.Direktur via telpon kepada Wartawan menghimbau agar masyarakat khususnya kepada pelanggan tolong bekerja sama dengan PDAM dengan cara memenuhi kewajiban membayar tagihan rekening air karena setiap tahun, setiap bulan efektivitas penagihan PDAM belum mencapai angka 70% artinya dari rekening tagihan yang terbit hanya 70% yang kembali sedangkan 30% lainnya selalu menjadi tunggakan masyarakat.
Oleh sebab itu menurut Purmiasa tentunya PDAM akan kesulitan untuk memenuhi tuntutan masyarakat meningkatkan kualitas pelayanan karena pendapatan pihaknya yang minim yang tertahan menjadi tunggakan di tangan masyarakat.
"Jadi Mari kita bekerja sama kami akan berusaha memenuhi harapan masyarakat Tapi tolong juga masyarakat memenuhi kewajibannya dengan patuh kepada"tutupnya.(EP)