STPAK St. Yohanes Penginjil Ambon Wisudakan 14 Lulusan Baru

CM, AMBON

Bertempat di Kampus STPAK St. Yohanes Penginjil Ambon; Senin, 30 Januari 2023 Ketua Sekolah Tinggi Agama Katolik (STPAK) St. Yohanes Penginjil Ambon, RD. Yohanis Luturmas berkenan mewisuda 14 lulusan angkatan 9.

Dalam.surat keputusan Ketua STPAK nomor 16/Kep-STPAK/D.2.2/YP/I/2023 tentang wisudawan sarjana Strata 1 STPAK Santo Yohanes Penginjil Ambon tahun akademik 2022-2023.

Dalam laporan sekaligus sambutannya, Ketua STPAK mengatakan selaku sebuah perguruan tinggi Katolik satu-satunya di Keuskupan amboina yang meliputi provinsi Maluku dan provinsi Maluku Utara STPAK Santo Yohanes Penginjil Ambon terus meningkatkan daya saing  lulusan dengan tata kelola yang unggul di bawah tuntunan visi menuju sekolah tinggi yang peduli, profesional ekologis demokratis unggul loyal dan demokratis.

Menurutnya, untuk mencapai visi institusi ini maka program studi pendidikan keagamaan Katolik berjuang untuk terus maju dengan mengemban misi mewujudkan Sekolah Tinggi dengan tata kelola yang baik dan profesional bersih hijau dan ramah collegial partisipatif unggul dan berdaya sayang dalam menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi.

Sementara itu kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku H. Yamin, S.Ag, M.Pd.I dalam sambutannya antara lain mengatakan selaku Kementerian Agama pihaknya akan membuka diri kepada siapa saja dalam rangka bersinergi khususnya para pimpinan lembaga sekolah tinggi ataupun pendidikan agama dan keagamaan yang ada di Provinsi Maluku tidak terlepas dari sekolah tinggi Agama Katolik Santo Yohanes Penginjil karena kalau bukan Katong siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi tegasnya.

Menariknya, Di kesempatan itu juga KaKanwil mengatakan Sudah barang tentu yang terjadi pada saat ini adalah kerjasama di bidang pelaksanaan PPG di mana Dirinya lewat pemerintah pusat ada tersedia bantuan guru-guru terpencil sehingga dirinya akan mengkaji kembali kemungkinan bantuan tersebut diperuntukkan bagi guru-guru terpencil di lingkungan Yayasan Pendidikan Katolik, Keuskupan amboina.

"Tetapi yang jelasnya lewat momentum ini saya mau yang namanya istilah pertimbangan, jangan di satu saja Tetapi kalau boleh semua sama rata"tegas kakanwil. Seraya menambahkan berat sama dipikul ringan sama dijinjing.

Menurutnya tahun kemarin dirinya hanya mengakomodir untuk guru-guru daerah terpencil di 3t khususnya bagi komunitas muslim dengan demikian maka lewat momentum ini Kakanwil juga bisa berpikir untuk bisa mengalokasikannya juga kepada guru-guru dari komunitas non Islam.

"Walaupun kemarin saya hanya mengakomodir untuk guru-guru daerah terpencil bagi saudara-saudara yang ada di 3t khususnya bagi komunitas muslim. Nah", kenapa yang lain tidak bisa, mungkin saat ini jalan terbuka bagi saya jadi ini jalan Tuhan juga supaya saya juga berpikir terkait dengan yang ada "tegasnya.(MM-3)