Tindaklanjuti Hasil Asesmen dan Survey Lingkungan, SMANSA Ambon Gelar Worshop

CM, AMBON

Kepala SMA Negeri 1 (SMANSA) Ambon, Drs. R.A.Tahalele, M.Si mengatakan dari hasil asesmen nasional ditemukan kemampuan literasi maupun numerasi di sekolahnya masih kurang, demikian halnya dari survey lingkungan yang ditujukan pada guru di sekolahnya masih terdapat kekurangan yang perlu dilakukan peningkatan.

Demikian antara lain penegasan kepsek Tahalele kepada wartawan di Ambon Jumat pekan lalu.

Dikatakan, asesmen nasional yang dilakukan kepada 50 siswa dan survey lingkungan yang dilakukan kepada seluruh guru di sekolahnya termasuk kepala sekolah secara keseluruhan hasilnya bagus, hanya masih terdapat beberapa kekurangan yang membutuhkan penangan segera yakni bagi siswa terdapat kekurangan pada Literasi dan Numerasi.

"Setelah asesmen dan survey lingkungan itu hasilnya datang. Hasil datang itu bagus, cuman ada kekurangan di Literasi dan Numerasi"ujarnya.

Menindalanjuti dua kekurangan tersebut, kata Tahalele, sekolah langsung menindaklanjutinya dengan melakukan Workshop dengan menghadirkan pihak akademik dari Unpatti yakni Prof. Laurens untuk menjelaskan tentang langkah-langkah dan strategi mengatasi kekurangan tersebut kepada para guru yang merupakan tenaga pengajar di SMANSA Ambon  yang nantinya akan mengajarkan kepada siswa.

Kepada wartawan, Tahalele menegaskan dari  sekian kriteria yang dinilai dalam kemasan asesmen dan survey lingkungan itu hanya dua yang masih dinilai kurang yakni Literasi dan Numerasi.

Disebutkan dari hasil workshop itu kemudian guru menerapkan kepada siswa terutama motivasi untuk membaca.

Kepsek Tahalele mengakui jika kemauan membaca dari siswa belakangan ini dinilai rendah.

"Ini jujur saja kemauan membaca dari siswa itu rendah"sebutnya sambil menambahkan salah satu penyebab rendahnya minat baca siswa dikarenakan belakangan ini siswa sudah lebih menggunakan geogle ketimbang membaca buku kemudian mencarikan intinya kemudian mencatat apa yang dibacakannya itu. Padahal menurut Lepsek di Perpustakaan milik sekolah itu banyak sekali buku  hasil dari pembelian buku setiap tahun dari dana bos buku yang jika ada kemauan membaca maka dengan mudah siswa akan meminjamkannya dan bisa dibawa pulang ke rumah kemudian di akhir tahun barulah dikembalikan ke sekolah akan tetapi hal ini tidak digunakan lagi oleh siswa.

Ia berharap dengan adanya penilaian berdasarkan asesmen nasional ini yang telah ditindaklanjuti dengan Workshop ke depan guru memberikan tugas bagi siswa dengan mengefektifkan perpustakaan yang tersedia di sekolahnya.(ET)