Masyarakat Yang Bertikai Di Malra Tuntut Penyelesaian Hukum

CM, AMBON

Bupati Maluku Tenggara (Malra) Drs  H. M, Taher Hanubun mengatakan masalah yang terjadi di Malra itu adalah murni kriminal Dimana TNI POLRI sudah turun, demikianpun dirinya selaku Bupati sudah turun dan membuat penyelesaian.

Demikian antara lain penjelasan Bupati Hanubun kepada wartawan di arena Popmal IV di Ambon, Minggu, 20/11/2022.

Dikatakan,  masyarakat Malra menuntut agar masalah yang terjadi di Malra itu harus diselesaikan melalui jalur hukum.

Menurut Hanubun sudah dilakukan komunikasi dimana TNI dan POLRI sudah turun dan dirinya sendiripun sudah turun di desa-desa yang sementara bertikai dan melakukan komunikasi dengan masyarakat di mana tuntutan dari.masyarakat adalah penegakan hukum. Jadi siapa yang bersalah sejak awal masalah supaya diproses, nanti barulah diikuti dengan penyelesaian adat dan lain-lain. Tapi menurut Hanubun jika penyelesaian adat saja tanpa penyelesaian hukum  maka tidak mungkin bisa selesai.

"Jadi saya minta dukungan dari TNI-POLRI terutama  Polri supaya proses yang memang dianggap bersalah" pintanya.

Menurut Bupati yang bersalah harus diproses terlebih dulu barulah pihaknya membuat pemulihan kembali kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh konflik itu dengan cara akan melaporkan kepada gubernur dan juga kementerian terkait tetapi menurut Bupati itu bukan intinya karena intinya adalah masyarakat menyadari bahwa ini kriminal murni yang harus diproses secara hukum dan semua harus menerima itu, dan jangan ada pihak lain lagi yang masuk ke wilayah-wilayah itu.

Menurut Bupati saat ini sudah aman di mana dirinya sudah pergi ke Bombay, ke Ngurdu, ke Elat dan beberapa tempat lain lagi di sekitar Elat dan di sana sudah ada TNI-POLRI sehingga dirinya bisa datang ke Ambon untuk menghadiri POLMAL karena masyarakat Malra yang sementara mengikuti Popmal adalah juga bagian dari masyarakat Malra yang jiga harus diperhatikan

Sementara itu tentang anak sekolah yang terdampak konflik antar kampung di Elat, menurut Bupati Hanubun, dirinya bersama OPD di Malra telah mengambil langkah dimana melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Malra mereka telah menata sekolah-sekolah yang rusak sekaligus menata anak-anak sekolahnya karena sebentar lagi sekolah menghadapi ujian sehingga pihaknya berjalan untuk mencari guru-gurunya dan pihaknya juga berbicara dengan masyarakatnya untuk pindahkan mereka untuk sekolah di tempat lain dulu dimana itu menjadi tanggungjawab Pemda.

Sedangkan mereka yang mengalami luka-luka pun menjadi tanggungjawab pemda dimana pengobatannya ada yang dirawat di Ambon, ada yang sudah ke Makasaar sedangkan ada sebagian yang dirawat di RS Maren dan ada yang dirawat di Langgur, terang Hanubun.(ET)