Keberadaan Musik Tak Bisa Dipisahkan Dari Kehidupan Masyarakat Maluku

CM, AMBON

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Dr. Insun Sangadji, M.Si melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Wilko Hukom mengatakan,  UNESCO telah menobatkan Ambon menjadi  kota musik dunia yang bertepatan dengan hari kota sedunia pada tanggal 31 Oktober 2019. Hal ini dapat diartikan bahwa keberadaan musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Maluku, khususnya masyarakat di kota Ambon.

Hal ini disampaikan Kadis Dikbud Provinsi Maluku dalam sambutan tertulisnya saat berlangsungnya perayaan Festifal Musik Daerah Maluku dan HUT 49 Museum Siwalima Ambon pada Selasa, 8/11/2022.

Dikatakan, dengan ditetapkannya kota Ambon sebagai kota musik dunia maka seniman-seniman musik di kota Ambon juga  harus meningkatkan kemampuan diri supaya menjadi seniman-seniman

musik yang memiliki kemampuan dan kualitas musikalisasi yang mumpuni.

Selanjutnya menurut Kadis, sejalan dengan bencana pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Indonesia, Maluku dan juga kota Ambon, maka sebagian besar aktivitas masyarakat khususnya yang berkecimpung di dunia musik ikut terhenti. Oleh sebab itu untuk kembali  menghidupkan kecintaan bermusik khususnya kepada generasi masa depan negeri ini maka dalam rangka menyukseskam Museum ke-49 di tahun 2022 Museum Siwalima juga melaksanak Festival musik Daerah Maluku tahun 2022 kepada masyarakat dan generasi muda Maluku terkhusus untuk sanggar-sanggar untuk mengasah kemampuan mukalisasi dan bakat-bakat mereka di bidang musik.

Menurutnya kegiatan Festival musik daerah maluku tahun 2022 dan HUT ke-49 tahun Museum Siwalima Provinsi Maluku mengangkat tema mencintai Museum Siwalima  melalui musik daerah Maluku. Tema ini mengandung pengertian bahwa musik daerah mempunyai peranan historis penting didalam perkembangan kemajuan musik suatu bangsa dan Museum Siwalima turut andil dalam rangka pemajuan kebudayaan musik daerah. Terkhususnya musik daerah Maluku karena dari 5300 barang dimiliki Museum terdapat berbagai alat musik tradisional yang masih disimpan, dirawat serta dipublikasikan kepada masyarakat dan generasi muda Maluku.

Di kesempatan itu Kadis juga mengucapkan selamat atas HUT Museum Siwalima ke -49 dan penyelenggaraan

Festival Musik Daerah Maluku Tahun 2022.

Sementara itu, ketua panitia perayaan Festival dan Hut, Irene Kiriwenno, S.Sos dalam laporannya menyampaikan salah satu fngsi dari Museum adalah menyebarluaskan informasi benda sejarah daerah dari berbagai ragam jenis, bentuk warisan budaya nusantara dengan memanfaatkan koleksi siwalima dalam berbagai bentuk kegiatan dan salah satunya adalah kegiatan Festival Musik Daeran.

Menurutnya, kegiatan ini bermaksud  untuk memotivasi generasi muda lebih mencintai musik daerah dengan terus berkarya mengembangkan bakat dan melestarikan musik Daerah Maluku.

Sementara tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan kecintaan generasi muda Maluku terhadap Museum Siwalima melalui Festival Musik Daerah. Disamping itu untuk meningkatkan kreativitas dan bakat bermusik dari generasi muda sebagai wujud kontribusi Museum Siwalima  demi pemajuan budaya.(ET)