Taman Budaya Provinsi Maluku Gelar 3 Hari Workshop Seni Teater
CM, AMBON
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Dr. Ir. Insun Sangadji dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku antara lain mengatakan,dalam upaya pemajuan kebudayaan institusi Pembina seni budaya sangat diperlukan dalam mendukung empat domain besar dalam pemajuan kebudayaan, yakni; perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan.
Tugas dan fungsi institusi pembina itu bertumpu pada objek pemajuan kebudayaan (OPK) serta pengembangan SDM yang mengayomi.
Demikian antara lain penegasan Kadis Pendidikan Kebudayaan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekdis pada pembukaan Workshop Seni Teater di Ambon, Selasa, 25/10/2022.
Menurutnya bagi Maluku, bentangan geografis menjadi faktor dominan dalam penyusunan strategi yang berkaitan dengan pemajuan kebudayaan.
Sementara itu, Kepala Taman Budaya Provinsi Maluku, Drs. Reny Sopaheluwakan kepada wartawan di ruang kerjanya menjelaskan, selama 3 hari sejak Selasa, 25 s.d. Kamis, 27/10/2022 Taman Budaya Provinsi Maluku menggelar Workshop Seni Teater tahun 2022 dengan melibatkan seniman Teater yang ada di kota Ambon serta para guru Kesenian yang ada di kota Ambon berjumlah 50 orang.
Dikatakan, tujuan daripada Workshop adalah untuk mengembangkan seni teater yang ada di Maluku umumnya dan di kota Ambon khususnya.
Sopaheluwakan berharap dengan pelaksanaan kegiatan selama 3 hari ini untuk melihat sampai sejauh mana perkembangan seni Teater yang ada di Indonesia dan yang ada di Maluku.
Menurutnya jika berbicara tentang seni musik dan seni tari itu banyak orang sudah tahu dan diakuinya hal itu memamg sudah banyak dilakukan tetapi untuk seni teater baru dilakukan sebanyak 2 kali.
Disebutkan,hal ini dikatakan karena jika melihat perkembangan teater saat ini di daerah, khususnya di kota Ambon belum begitu maju. Hal ini menurutnya karena adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang seni teater.
Sebagai contoh untuk penyelenggaraan workshop kali ini pihaknya harus mendatangkan sejumlah tenaga ahli di bidang teater untuk menambah beberapa tenaga yang ada di Maluku.
"Contoh saja kita harus mengambil atau kita harus membuat surat untuk mohon bantuan dari pada nara sumber yang ada dari luar untuk memberikan materi, salah satunya dari Lampung dan juga pak Suregar dari Jakarta"ujarnya..
Selanjutnya Solaheluwakan menyebutkan dalam Workshop 3 hari itu, tampil sebagai Keynote speaker adalah Drs. Semuel Toisuta yang juga adalah mantan Kepala Taman Budaya Provinsi Maluku. sedangkan terdapat 3 Narasumber masing-masing: Junian, R. Siregar. Sn. M.Sn; Albertus N. Dananjoyo. S.Sn. M.M;,dan Chalvin Papilaya.(ET)