17 Juni Pengumuman Kenaikan Kelas SMAVER Ambon
CM, AMBON - Kepala SMA Xaverius (SMAVER) Ambon, RD. Pius Titirloloby mengatakan, Penilaian Akhir Semester di SMAVER Ambon yang berlangsung dari tanggal 6 s.d. 13 Juni 2022 dilaksanakan dalam bentuk luring atau tatap muka dengan berbasis android dan komputer.
Demikian antara lain disampaikan pastor kepala sekolah kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin, 13/6/2022.
Dikatakan, bagi sekolahnya penggunaan android serta komputer bagi siswa dalam sistem penilaian Akhir semester termasuk dalam pembelajaran itu sudah menjadi hal yang lumrah.
Meskipun demikian, mekanisme yang dipakai untuk Penilaian akhir semester dalam rangka kenaikan kelas kali ini diatur sedemikian rupa sehingga anak-anak masuk kelas diarahkan untuk terlebih dulu melakukan scan barkot sehingga soal-soal yang sudah tersedia secara online dapat diakses oleh siswa sesuai dengan jenjang dan mata pelajaran serta jurusan mereka masing-masing sesuai mata pelajaran(Mapel) yang diuji.
Setelah itu, pengaturan di dalam kelas juga diatur sedemikian rupa sehingga tempat duduk para siswa diatur secara silang antara siswa jelas 10 dan kelas 11 bahkan antara siswa kelas 11 yang satu dengan yang lain yang berdekatan pun dari jurusan yang berbeda. Hal ini dilakukan agar menghindari adanya dugaan nyontek ataupun saling memberitahu jawaban dari siswa.
Kepada wartawan pastor kepala sekolah mengatakan sebelum dilakukan pengaturan tempat duduk siswa seperti itu sudah terlebih dahulu disampaikan kepada siswa untuk bekerja dengan rasa percaya diri yang prima dengan tetap mengedepankan soal kejujuran sebab jika siswa tidak bekerja secara jujur maka hal itu akan berdampak pada dirinya sendiri sesudah tamat dari sekolah tersebut.
Dengan kata lain pastor Kepsek mengatakan apa artinya memiliki nilai yang bagus padahal itu datangnya dari hasil nyontek atau saling kerja sama antar siswa sebab itu terjadi maka akan berpengaruh pada diri siswa setelah tamat dan bekerja.
Menurut pastor lebih baik hasil yang diperoleh berasal dari kemampuan siswa sendiri yang mungkin pas-pasan akan tetapi jika dia jujur maka saat bekerjapun akan dinilai oleh atasan dan meskipun awal-awal bekerja dengan prestasi yang pas-pasan akan tetapi mungkin dengan pelatihan dan peningkatan kapasitas di lembaga tempat ia bekerja maka prestasi akan meningkat bila ia dinilai jujur sebagai buah dari apa yang dibiasakan saat di bangku pendidikan.
Selain itu kepada wartawan pastor Titirloloby mengatakan pihaknya menyadari sungguh bahwa aplikasi dan cara apapun yang dipakai pasti ada kelemahannya oleh sebab itu pihaknya berulangkali mengingatkan para siswa agar tetap jujur dalam bekerja mengingat manfaat dari jujur akan dialami setelah mereka selesai di sekolah." pastor Titurloloby mengatakan bahwa
Setelah kami evaluasi, aplikasi apapun pasti ada peluang curang, jangankan aplikasi tapi dulu ujan nasional dimana polisi jaga pun ada kecurangan, supaya meminimalisir, yang pertama kami bicarakan ke anak-anak jujur jujur dan jujur" ujarnya.
sambil menambahkan manfaat jujur yang biasa disebut-sebut orang adalah berlayar dengan layar sendiri atau mengandalkan kemampuan diri sendiri bukan nanti melihat hasil pekerjaan teman dan menyontek sebutnya.
Menurut kepsek jika siswa itu sudah terbiasa jujur maka walaupun ada peluang untuk nyontek tapi siswa akan tetap bekerja dengan kemampuannya sendiri dan hasilnya walaupun
Disebutkan pula upaya untuk meminimalisir kecurangan pula maka pembuatan soal ulangan dibuat dalam bentuk hots atau high thingking sehingga siswa dalam membaca soal tidak perlu berpaling ke kiri atau ke kanan tetapi tetap fokus karena jika menoleh maka sudah terbuang waktunya.
"Jadi kami membuat soal yang mengarahkan anak baca terus sampai selesai"ujar pastor.
Pastor menambahkan pula setelah rampung dengan penilaian akhir semester pada tanggal 13 juni maka pada tanggal 15 rapat penentuan nilai untuk kenaikan kelas dan selanjutnya pada tanggal 17 nanti dilaksankan pengumuman kenaikan kelas dan dilanjutkan dengan liburan sekolah.(PB)