Berbasis Android SMAVER Ambon Rampungkan Ujian Akhir Sekolah Dalam 7 Hari

CM, Ambon - Kepala SMA Xaverius Ambon, RD. Pius Titirloloby mengatakan pihaknya bersyukur kepada Tuhan karena seluruh rangkaian ujian akhir sekolah SMA Xaverius Ambon berlangsung dengan baik dan lancar yang diawali dengan ujian praktek sampai dengan ujian teori dimana selama hari-hari ujian 

hanya terjadi satu gangguan teknis yakni pada hari kedua ujian teori yakni jaringan wifi mengalami gangguan.

Demikian antara lain penegasan pastor Kepala SMAVER kepada wartawan di Ambon pekan lalu.

Dikatakan, rangkaian ujian akhir sekolah di SMAVER Ambon di awali dengan ujian praktek yang berlangsung pada tanggal 14 Maret hingga 16 Maret atau selama 3 hari dengan mata pelajaran PJOK,  Prakarya dan Seni Budaya.

Menurutnya, awalnya oleh Dinas Pendidikan Provinsi maupun juknis yang direncanakan sedianya seluruh ujian digelar secara Daring mengingat saat membuat perencanaan kota Ambon masih dilanda covid-19 sehingga masih berlaku Pelajaran Jarak Jauh (PJJ) akan tetapi di awal Maret 2022 barulah diijinkan untuk pelajaran Tatap Muka Terbatas maka seiring dengan itu kebijakan untuk ujian juga berubah namun demikian mengingat persiapan para guru yang telah matang untuk praktek Secara daring atau PJJ maka ditempuhlah kebijakan agar ujian praktek tetap berjalan secara PJJ sedangkan untuk ujian teori berlangsung di sekolah atau dalam bentuk tatap muka tetapi tetap dalam jaringan dengan berbasis android.. Oleh sebab itu pada ujian teori yang telah berakhir selama 7 hari itu peserta ujian yang berjumlah 100 orang dibagi dalam 7 ruang ujian mengingat keterbatasan kemampuan Wifi yang hanya memungkinkan 15 ruangan sebanyak 15 orang.

Kepada wartawan pastor Kepala sekolah menjelaskan selama ujian tidak ada gangguan yang berarti hanya saja pada hari kedua ujian teori terdapat gangguan pada jaringan Wifi akan tetapi mengingat hampir seluruh siswa menggunakan android jadi Bukesulitan atau ganguan itu secepatnya teratasi.

Dijelaskan pula bahwa dari sistim pengawasan, setiap ruangan ditempatkan 2 pengawas sehingga satu pengawas berada di depan kelas sedangkan pengawas yang kedua berada di bagian belakang ruangan sehingga memungkinkan pengawas dapat mengawasi gerak-gerik siswa untuk menghindari terjadinya praktek atau kecurangan dari siswa dari penggunaan androidnya.

Meskipun demikian Pastor Titirloloby  mengatakan ujian dapat berlangsung dengan baik tanpa hambatan karena dari sisi kesiapan dirinya telah berulang kali memberikan arahan untuk siswa agar belajar dengan baik untuk mempersiapan diri mereka menghadapi ujian mengingat hasil ujian inilah yang ditulis pada lembaran ijasah laporan pendidikan sehingga para siswa benar-benar dapat mempersiapkan diri dengan baik. Ia juga mengingatkan para siswa agar tidak memiliki mental harap pada pengasihan guru dalam memberikan nilai tetapi haruslah mereka memacu diri untuk belajar dan akhirnya mencapai nilai yang maksimal karena apalah artinya lulus dengan nilai pengasihan dari guru padahal nantinya saat kuliah atau bekerja tidak bisa berbuat banyak.

Kepada wartawan juga  kepsek mengatakan dirinya bersyukur bahwa karena seluruh siswa menggunakan android sehingga ujian boleh berlangsung selama 7 hari saja dibandingkan ada sekolah tertentu yang karena berbasis komputer sehingga hari-hari ujiannya menjadi lama.(LG)