Diverifikasi Tim Pendiddikan Kota dan Provinsi, SMA Xaverius Siap Laksanakan PTMT

Kepala SMA Xaverius Ambon
RD. Pius Titirloloby

CM, AMBON - Kepala SMA Xaverius (SMAVER) Ambon, RD. Pius Titirloloby mengatakan Smaver Ambon telah siap untuk Menindaklanjuti SK bersama 4 menteri untuk pelaksanaan tatap muka terbatas.

Demikian antara penjelasan pastor Pius Kepada wartawan di Ambon, Kamis, 20/01/2022.

Dikatakan, pasca terbitnya SKB 4 Menteri menyangkut Pelajaran Tatap Muka Terbatas maka Rabu, 19/01/2022 sekolahnya didatangi oleh Tim verifikasi gabungan dari Dinas Pendidikan kota Ambon dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari Provinsi Maluku untuk melihat dari dekat kesiapan sekolah dalam menghadapi  pelaksanaan PTMT sesuai dengan isi SKB 4 Menteri.

Menurutnya tim verifikasi selain mendatangi sekolahnya juga melakukan hal yang sama di SMA Negeri 1 dan 2. Ketiga sekolah ini dijadikan sebagai sampel  SMA di kota  Ambon.

Kepada wartawan Pastor kepsek mengatakan verifikasi yang dilakukan oleh tim gabungan dinas pendidikan kota dan provinsi ini untuk memastikan sejauh mana tingkat kesiapan sekolah menindaklanjuti SKB 4 Menteri itu seperti ketersediaan sarana pendukung protokol kesehatan, ruangan kelas serta sanitasi di sekolah serta petugas-petugas covid yang disiagakan di sekolah-sekolah dan yang paling penting adalah penetapan 6 jam pelajaran sehari dengan ketentuan masih menerapkan 50 persen mengingat meskipun kota Ambon sudah masuk dalam kategori level 1 akan tetapi banyak warga yang belum melakukan vaksinasi tahap ke 2 terutama para lansia sehingga sekolah-sekolah belum boleh masuk 100 persen.

Dikatakan setelah 3 sekolah ini diambil sebagai sampel baru memyusul tim dari dinas Pendidikan dan kebudayaan provinsi Maluku turun ke seluruh SMA  di kota Ambon untuk melakukan verifikasi.

"Kemarin mereka datang dan karena pedoman dari SKB 4 Menteri itu sudah ada sehingga dari dinas provinsi sudah mengarahkan sesuai juknis PTMT itu sehingga kita buat persiapan mulai dari sarana prasarananya, mulai dari cuci tangan, lalu ruang kelas, lalu kamar mamdi dan toilet juga  

tim satgas yang sudah dibentuk dari tahun lalu"ujar pastor Kepsek

Khusus untuk tim covid untuk sekolah, Pastor Pius, panggilan akrabnya menjelaskan sejak tahun lalu tim satgas ini sudah terbentuk dan juga menangani berbagai kebutuhan sekolah selama corona dimana ketua timnya ditunjuk seorang guru yang sehariannya bertugas menangani UKS.

Sementara itu tim verifikasi juga  melihat data vaksin yang dimiliki oleh sekolah seperti jumlah warga sekolah yang telah melakukan vaksin.

Disebutkan, jumlah guru yang telah divaksin sudah mencapai 85 % yang sisanya memang sudah berupaya untuk menerima vaksin akan tetapi ada kendala kesehatan seperti ada yang memgalami tekanan darah dll sehingga belum divaksin. Sedangkan siswa sudah mencapai 85 %. Meskipun demikian data vaksin itu diakui pimpinan sekolah data pada bulan November 2021 sehingga diperkirakan untuk Januari ini pasti sudah ada lagi perubahan  jumlah presentase vaksinasi warga sekolah."Itu data bulan November, kalau sekarang mungkin sudah ada Peningkatan  lagi"ujarnya sambil menambahkan akan dilakukan pengecekan lagi.

Menurutnya dari materi verifikasi tersebut tim berkesimpulan sekolah sudah siap. tinggal saja pengaturan tempat duduk siswa dalam kelas di mana ada meja kursi kosong yang sudah diberi tanda kali dengan maksud tidak boleh ditempati siswa akhirnya oleh tim dianjurkan agar dikeluarkan saja sehingga siswa tidak tergoda untuk menempatinya meskipun sudah ada tanda kali pertanda tidak boleh ditempati.

Kepada wartawan kepsek juga menjelaskan untuk pengaturan masuk sekolah telah diatur sehingga seluruh siswa masuk dari pintu depan yang berhadapan dengan SMA Negeri 1 tetapi keluar harus melewati pintu yang berhadapan langsung dengan Polda Maluku.

Pastor juga menjelaskan menyusul adanya SKB 4 menteri ini pihak sekolah menyambut baik kebijakan pemerintah tersebut karena dengan adanya pelajaran tatap muka maka mempermudah pihak sekolah 6menerapkan pendidikan karakter bagi siswa.

Khusus untuk jadwal pelajaran paskah kunjungan tim verifikasi kata Pastor Titirloloby, disesuaikan sehingga setiap mata pelajaran dialokasikan 30 menit untuk satu jam pelajaran.(PB).