Wisudawan STPAK St. Yohanes Penginjil Ambon Diminta Unggul Dalam Karakter dan Moral
Ambon,cahayamaluku.com - Ketua Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik (STPAK) ST. Yohanes Penginjil Ambon RD. Andi Sainyakit, S.Fil. MA mengatakan pihaknya bangga juga karena setiap tahun sejak 8 tahun terakhir ini STPAK selalu menghasilkan lulusan yang tidak hanya berkualitas dari sisi intelektual tetapi memang yang sangat diharapkan adalah dari sisi karakter dan moral nya karena memang wisudawan kemudian tidak hanya jadi gitu saja tetapi menjadi guru Plus.
Demikian antara lain penjelasan Ketua STPAK Ambon kepada wartawan usai memimpin pelaksanaan wisuda bagi 26 Sarjana baru jebolan STPAK St. Yohanes Penginjil Ambon, Jumat, 17/12/2021.
Dikatakan, plusnya itu ada pada kehidupan moral dan kehidupan keagamaan yang mereka ajarkan dan lebih dari itu moral dan kehidupaan keagamaan itulah yang diharapkan dari pada para lulusan STPAK Ambon.
Menurut Master Agama yang ahli pada bidang Filsafat ini, moral dan kehidupan keberagaman yang baik yang dimiliki oleh lulusan STPAK Ambon diharapkan tidak hanya berguna bagi dirinya sendiri akan tetapi juga untuk Gereja dan masyarakat. Terkait soal kemungkinan penegerian STPAK sendiri RD. Sainyakit menjelaskan jika wacana itu mula-mula berasal dari pihaknya akan tetapi karena ada pertimbangan khusus dari pihak Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Amboina dan juga dari Uskup Diosis Amboina sehingga belum ada kebijakan yang final untuk penegerian sekolah sehingga untuk sementara masih tetap menjadi perguruan tinggi swasta.
Hal itu juga diakui oleh Uskup terpilih Keuskupan Amboina yang akan ditahbiskan pada 23 April tahun depan, Mgr. Seno Inno Ngutra kepada wartawan di tempat yang sama, Jumat, 17/12/2021.
Dikatakan, ke depan tentu kebijakan Keuskupan sesuai dengan apa yang riil di lapangan.
Menurutnya Uskup yang juga sebelumnya menjadi salah satu staf dosen STPAK Ambon ini, meskipun nantinya dirinya akan menjadi uskup Diosis Amboina kelak akan tetapi dirinya akan bertanya lebih dulu kepada pastor-pastornya yang menangani pendidikan. "Prinsipnya kalau memang mereka menghitung bahwa dengan penegerian itu banyak hal akan dipermudah tetapi baginya yang terpenting adalah ketika manusianya dimanusiawikan lebih bagus maka dirinya setuju saja.(LG)