Taman Budaya Provinsi Maluku Gelar Festival Musik Rakyat 2021

 


AMBON, cahayamaluku.com

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Maluku, Dr. Ir. Insune Sangadji, M,Si dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Maluku, Drs. Husein, M.Pd mengatakan upaya besar negara memajukan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia dan menjadikannya sebagai investasi membangun masa depan dan peradaban bangsa adalah amanat konstitusional Oleh karenanya perlu dilakukan langkah-langkah strategis melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, pembinaan kebudayaan agar terwujud masyarakat Indonesia.
Demikian antara lain sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku pada acara pembukaan Festival Musik Rakyat Maluku tahun 2021 yang digelar di Taman Budaya Provinsi Maluku, Rabu, 08/12/2021. 

Selanjutnya Insun mengatakan, tugas pemerintah untuk menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi untuk memperkuat kebudayaan, melindungi dan mengembangkan nilai, ekspresi dan praktek kebudayaan tradisional untuk memperkaya kebudayaan nasional, mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan budaya untuk memperkuat kedudukan Indonesia di dunia internasional serta meningkatkan peran pemerintah sebagai fasilitator pemajuan kebudayaan.

Selanjutnya menurut kadis, Gerakan besar untuk pemajuan kebudayaan itu kemudian teraplikasi secara teknis dalam berbagai wujud kegiatan yang melekat pada institusi pendidikan dan kebudayaan maupun institusi lainnya yang memiliki tugas dan fungsi yang bersentuhan langsung dengan kebudayaan," ujarnya disela-sela festival musik rakyat tahun 2021.

"Hari ini kita akan menyaksikan sebuah ekspresi kesenian yang terkemas di dalam satu persembahan seni pertunjukan yang merupakan buah dari kecerdasan bersama untuk mengembangkan kesenian sebagai unsur kebudayaan, meningkatkan kreatifitas sebagai nadinya ekspresi penciptaan; dan mempererat kolaborasi sebagai jalan pencapaian tujuan bersama"ujarnya.

Sambil menayahkan Karena itu, sejalan dengan Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Maluku 2019- 2024  yakni Maluku yang terkelola secara jujur, bersih dan melayani. 

Disebutkan, salah satu Misi dari sembilan Misi kami di bidang Kebudayaan adalah Pengembangan dan Revitalisasi Budaya, maka sinergitas dengan Pemerintah Kabupaten/Kota terus kita perkuat. Hal ini sesungguhnya mencitrakan bahwa yang terkait dengan pencerdasan, keterampilan, pembentukan perilaku tidak bisa kita kreasikan sendiri. Kita butuh kehadiran pihak lain, kita butuh jejaring, kita butuh Team Work, kita butuh banyak stakeholder sehingga dengan hubungan yang terintegrasi itu kita mudah mencapai tujuan besar kita dalam membangun daerah ini,.

Sangadji  berharap, terjadinya sebuah simbiosis mutualistis antar pemangku kepentingan dalam dunia seni budaya agar dapat memekarkan taman bunga seni budaya untuk mendorong datangnya para kumbang penyerih, yaitu arus turis. Pada sisi ini kita telah mampu menciptakan ruang ekonomi Kreatif dimana dengan sendirinya menciptakan market. Disitulah posisi strategisnya pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  dalam ruang pencerdasan, dimana pandangan terhadap kesenian tidak hanya terbatas pada instrument hiburan belaka tetapi pada ruang kreatifitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para pelakunya maupun pada dimensi multiply effect. 



Sementara itu dalam laporannya PLH Kepala Taman Budaya provinsi Maluku, Drs. Reny Sopahelowakan mengatakan, dalam upaya mendorong terjadinya pertumbuhan ekosistem berkesenian dan/atau bermusik Taman Budaya butuh adanya optimalisasi ruang publik bagi ekspresi karya sebagai buah dari sebuah proses edukasi yang akan bermuara pada peningkatan kecerdasan secara komprehensif. Ekspresi pada ruang publik lalu memberi warna pada eksistensi kekayaan intelektual, yang dalam pendekatan budaya selalu bertumpu pada kearifan lokal.

Menurutnya,  kegiatan saat ini dapat menjadi sebuah daya dukung terhadap potensi kearifan lokal  dan berbagai muatan lokal budaya di Provinsi Maluku khususnya kota Ambon terutama pada ruang seni musik.
Ia berharap dengan adanya ekspresi musik ini dapat mendorong terjadinya pertumbuhan dalam ruang produktivitas sehingga akan lahir banyak seniman musik dan banyak karya sebagai komoditi seni untuk menjawab potensi pasar yang luas.

"Panggung ini  diisi oleh para seniman daerah Maluku antara lain :BALAGA atau Bambu Lapis Gaba-Gaba, Sebuah Komunitas Musik Tradisi yang alat musiknya dibuat dari Bambu dan Gaba-Gaba; Amboina Ukulele Kids Community yang beranggotakan lebih dari 200 anak pemain ukulele; JP Band, sebuah band dengan genre Pop.

IKARDI Band (Ikatan  Keluarga Artis Dangdut Indonesia Wilayah Maluku yang bernaung di bawah PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia Provinsi Maluku) Penyanyi Kota Ambon : Willy Sopacua, Joanne Saimima, Rovie Tahya, Meiano Nicolas, Grace Sinanu, Usman Hitu, Winda Kwalomine, Kabatia Patty, dan Difanny  DJ Kenza Trona; serta Penyair Maluku, Chalvin Papilaya."sebutnya.

Menurut PLH Kepala Taman Budaya kegiatan festival Musik tahun 2021 dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan Taman Budaya yang tertampung pada DPA-SKPD Taman Budaya Provinsi Maluku Tahun 2021. 

Usai acara pembukaan yang ditandai dengan tabuhan tiva oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan didampingi PLH Kepala Taman Budaya Provinsi Maluku dan ketua Panitia Penyelenggara, festival dilanjutkan dengan penampilan para artis dan seniman musik di Maluku hingga larut malam.(LG)