Orangtua Kristen Diminta Sekolahkan Anak Pada SMTK Ambon Yang Unggul Pendidikan Keagaman dan Mapel Umum

CM, AMBONKepala Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Karang Panjang Ambon Algonda Serusiay, S.Th mengatakan masyarakat atau orangtua kristen di Maluku umumnya dan di kota Ambon khususnya diminta untuk memahami bahwa SMTK yang didirikan sejak tahun 2005 di lokasi bekas kampus Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri(STAKPN) di Karang Panjang Ambon itu tidak ansih menghasilkan lulusan yang melanjutkan studinya menjadi Pendeta dan guru Agama Kristen saja melainkan lulusannya bisa melanjutkan kuliah pada perguruan tinggi non keagamaan juga bahkan banyak lulusannya saat ini menjadi mahasiswa di Unpatti dan Perguruan Tinggi lainnya termasuk di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) dan juga di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon bahkan beberapa menjadi pegawai Bank, TNI dan juga Polri.

Demikian antara lain penegasan kepsek Serusiay kepada wartawan di ruang kerjanya Senin, 18/10/2021.

Dikatakan, di kalangan orangtua kristen banyak yang belum memahami fungsi dari SMTK yang didirikan tahun 2005 di kawasan Karang Panjang Ambon itu. Bahkan ada pula yang berpikir kalau sekolah itu hanya menghasilkan lulusan yang melanjutkan studi untuk menjadi pendeta atau guru-guru Agama Kristen. Oleh sebab itu para orangtua belum atau enggan menyekolahkan anak mereka di SMTK karang Panjang Panjang Ambon itu. Padahal menurutnya sekolah itu tidak hanya mendidik siswanya untuk kelak menjadi pendeta atau guru agama akan tetapi lebih dari itu para siswa lulusan sekolah itu bisa melanjutkan studinya ke perguruan tinggi manapun tanpa terbatas hanya untuk pendeta dan guru agama. Saja. Bahkan lebih dari itu Menurut Kepsek, siswa yang belajar di SMTK tidak hanya memiliki pendidikan dan pengetahuan umum saja seperti di sekolah-sekolah lain akan tetapi mereka akan dididik secara lebih mengingat selaku sekolah yang bercirikan agama, SMTK unggul dalam hal kurikulumnya karena memiliki 60 persen pengetahuan agama yang membentuk watak dan pribadi anak didiknya untuk memahi lebih baik soal keagamaan tetapi disamping itu siswa juga akan mengikuti seluruh mata pelajaran umum sebagaimana layaknya di sekolah-sekolah umum lainnya. Selain itu siswa yang belajar di SMTK Ambon juga tidak perlu memikirkan uang komite atau SPP karena kepada nereka dan orangtuanya tidak akan dibebankan biaya pendidikan sama sekali alias gratis di mana siswa hanya tahu belajar  dan mengikuti kurikulum baik yang diturunkan oleh Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

Menurutnya untuk sementara ini animo terbanyak masuk ke SMTK biasanya dari kabupaten MBD dan sebagian dari SMP Negeri 10, SMP Negeri 1 dan juga SMP Negeri 6 Ambon.

Ditambahkan pula hingga kini upaya dari sekolah untuk memperkenalkan SMTK Ambon kepada orangtua siswa ditempuh dengan cara menyampaikan surat ke gereja-gereja untuk diumumkan di dalam ibadah-ibadah baik ibadah hari minggu maupun ibadah-ibadah unit.

Pihaknya juga sudah berupaya dengan mempromosikan sekolah yang dipimpinnya ke SMP--SMP baik di Ambon maupun di luar kota Ambon. Oleh sebab itu kepsek berharap para orangtua hendak cerdas memilih sekolah bagi putra-putrinya dan mengajak untuk segan-segan mendidik anaknya pada SMTK Ambon yang memiliki keunggulan sebagai sekolah Agama yang juga mengajarkan seluruh mata pelajaran umum dari Kementerian Pendidikan dan Keagamaan.

Sekali lagi kepsek berharap orang dapat memahami bahwa SMTK Ambon adalah sebuah lembaga pendidikan selevel SMA dan SMK namun lebih memiliki keunggulan di bidang  pendidikan keagamaan sehingga anak tidak hanya memiliki kecerdasan secara ilmiah akan tetapi moral dan akhlaknya benar-benar terisi sebagai akibat dari sekolah yang mengajarkan 60 persen pendidikan keagamaan.(LG)