Perkuat Pendidikan Karakter Yayasan Katolik Gelar Perayaan Misa Setiap Jumat

CM, AMBON Kepala SMA Xaverius Ambon, RD. Pius Titirloloby mengatakan misa hari jumat di lingkungan persekolahan katolik itu merupakan bagian dari pendidikan karakter yang dan merupakan program yang diturunkan oleh Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Amboina.

Khusus untuk misa Jumat, 10/09/2021 ada tiga hal yang  disampaikan 

Pertama,, berkaitan dengan bacaan injil Yesus mengatakan murid tidak lebih dari gurunya. Dalam konteks di sekolah misalnya intuk IT pada jaman sekarang ini malah murid lebih menguasai dari gurunya tetapi juga ketika selesai sekolah dan berhasil tidak jarang siswa lebih dari gurunya, misalnya mereka menjadi kepala dinas atau camat dan dosen malah lebih dari guru tapi konteks iman,  Yesus mengatakan Ia menjadi sumber nilai sehingga semua orang tidak lebih dari Dia. jadi semua nilai-nilai itu yang merupakan kebaikan itu ada pada Yesus sehingga harus berpedoman pada Yesus: tentang mencintai; mengampuni; rela berbuat baik kepada orang lain walaupun disakiti;  rela berkorban.  

Nilai-nilai itu yang menjadi pedoman Yesus, sehingga semua harus terarah kepada Yesus bahkan Yesus rela berkorban untuk orang lain sampai mengorbankan diri-Nya sampai wafat di kayu salib itulah yang harus menjadi pedoman bagi para murid sebagai pengikutNya sehingga sebagai pengikut semua diajak untuk berpedoman pada Yesus sebagai guru.

Kedua Yesus berbicara tentang saling menegur dengan memakai simbol selumbar di mata orang tetapi ada balok di mata sendiri misalnya perempuan memakai lipstik sebelum menegur orang yang memakai lipstik tidak benar harus terlebih dulu memeriksa lipstik yang dipakainya sendiri apakah sudah betul? 

Demikian pula pada hal kinerja sebelum mengoreksi atau mengkritik perangkat pembelajaran sesama harus dulu memperhatikan perangkat pembelajaran sendiri barulah mengkritil atau mengoreksi punya orang lain

Untuk Siswa bahwa nilai yang  bagus perlu dilihat  bagaimana nilai yang diperoleh itu merupakan hasil usaha sendiri atau bagaimana sebelum mempermasalahkan nilai teman.

Oleh sebab itu menurut Pastor Pius dalam renungannya saat memimpin misa, jika mau mengoreksi orang lain, harus melihat dulu diri sendiri. "Sampai juga tentang sikap-sikap mau bilang orang pemalas kah soal tepat waktu kita para guru bilang siswa tepat waktu kita harus tepat waktu lebih dulu begitu juga sesama teman yang lain untuk saling mengingatkan agar dia jujur harus kita jujur lebih dulu baru mengatakan itu kepada yang lain."ujarnya

ketiga yakni ajakan untuk datang mengikuti Misa bahwa jangan merasa senang jika tidak ikut Misa seakan-akan ada waktu luang untuk bermain atau waktu luang untuk melakukan barang lain, sebaliknya menurut Pastor justru harus merasa rugi karena tidak mendapat berkat dari Tuhan lewat perayaan itu karena lewat perayaan itu ada berkat sehingga harus merasa rugi jika tidak mengikutinya sehingga ke depannya bisa datang lagi. "jadi datang ke gereja dan mengikuti misa dalam suasana kesadaran diri bahwa datang ini dapat sesuatu yang baik dari Tuhan jadi dengan senang datang"tegas pastor seraya menambahkan bahwa  himbauan untuk mengikuti misa pagi merupakan pembentukan karakter dimana sekolah  tidak menggunakan lagi sanksi jika siswa tak ikut misa tapi pihaknya menyampaikan bagaimana manfaat dari mengikuti Misa itu. "jadi bukan kasih takut tetapi memberitahukan manfaatnya begini supaya mereka dengan senang hati untuk datang mengikuti Misa.

Itu dari Misa Perayaan Ekaristi ada tiga hal dua dari Injil lalu satu Nasehat untuk mengikuti Misa."sambungnya.

Pastor juga mengakui programnya ini sudah diarahkan dari pihak Yayasan menjadi program dari Yayasan untuk Kolose Xaverius bahkan semua sekolah dalam naungan Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Amboina YPKKA  dan itu untuk semuanya dimana diharuskan hendaknya selalu setiap minggu ada Misa hari Jumat bahkan bisa juga di hari lain tetapi di konteks Xaverius dipakai hari Jumat. ada misa setiap minggu. Bahkan nanti juga ada Misa untuk tahun ajaran, pembukaan tahun ajaran atau semester itu Misa bersama tetapi untuk setiap unit harus ada kebetulan yang ada disini kepala sekolahnya pastor jadi lebih gampang untuk dapat itu  karena bagian dari pembentukan karakter nilai religusnya yang bisa di arahkan untuk itu jadi menjadi program rutin mingguan untuk misa hari Jumat,.(LG)