Kurikulum Sekolah Penggerak Menganut Sistem Tema


CM, AMBON - Kepala SMA Xaverius Ambon RD. Pius Titirloloby mengatakan terkait dengan sekolah penggerak saat ini kurikulum operasionalnya sudah disusun tinggal  hanya mengharahkan untuk disahkan oleh dinas Pendidikan dan Kebudayaan karena terkait dengan pembagian jam pelajarannya.

Demikian antara lain penegasan pastor Pius kepada wartawan  di ruang kerjanya, Jumat pekan lalu.

Dikatakan, berkaitan dengan  sejauh mana perkembangan siswa dengan adanya sekolah penggerak menurutnya  belum ada tahap evaluasi  sehingga nanti akan dilakukan croscek mungkin tengah semester untuk tentang bagaimana perkembangan pembelajaran

selebihnya ditekankan pada soal kwalitas pembelajarannya terutama bagaimana siswa diberikan perhatian khusus untuk itu  dan pembelajaran sesuai   dengan minat dan bakat mereka apakah ada jalan atau tidak nanti di adakan supervisi untuk mngecek.

Menurutnya, sementara ini proses lagi berjalan jadi perangkat-perangkat  mulai dari kurikulum operasional harus siap dan juga silabus proyek pembelajaran itu juga sementara disiapkan.

Disebutkan, Proyek pembelajaran yang dimaksud artinya tema khusus yang dianggap punya manfaat untuk masyarakat kemudian diberikan kepada siswa.

Misalnya tema tentang energi listrik dari garam  yang menjadi pelajaran khusus yang nanti di atur dan diberikan pelajaran selama dua minggu dari pagi sampai siang. "jadi 10 hari  karena satu minggu lima hari efektif pembelajaran sehingga jika dua minggu adalah10 hari efektif sehingga mereka bisa benar-benar mengerti  dan menguasai" ujarnya seraya menambahkan karena ini bagian dari pendalaman materi jadi bukan banyaknya materi yang didapat oleh siswa tetapi mendalami materi itu yang lebih mendapatkan penekanannya. 

Dijelaskan, jadi tentang energi listrik di dalamnya tentang garam itu lalu pengembangan itu bagaimana diperdalam oleh siswa.

Kepada wartawan pastor Kepsek menjelaskan untuk pelajaran dengan penggunaan sistem sekolah penggerak hanya diterapkan bagi  kelas X  jadi dalam satu tahun diarahkan minimal tiga tema dan untuk semester ini ada satu tema sedangkan semester depan akan di laksanakan dua tema.

Menurutnya, karena baru awal jadi pihaknya musti membuat silabusnya terlebih dulu yang dimulai dengan rancangan desain pembelajaran barulah dilaksanakan maka semester ini lebih fokus untuk satu tema.

Terkait dengan ketersediaan SDM guru  menurut Kepsek misalnya tentang tema  garam maka  berhubungan  kimia dan itu mereka akan pelajari materi dan uji cobanya bagaimana 

Misalnya uji coba rangkaian listriknya sudah dapat dan hasilnya menyalah maka tinggal dianalisa pengembangannya saja 

Misalnya mereka telah melakukan delapan rangkaian air dan garam yang dirangkai dan menghasilkan cahaya tiga volt berarti lampu kecil sekali dan nanti dikembangkan menjadi berapa rangkai untuk bisa medapat sepuluh atau lima belas watt itu apakah bisa atau tidak? karena itu bagian dari pengembangan sehingga nanti pada saatnya mereka di arahkan untuk bagaimana menyajikan dan mempresentasikan cara membuat itu dengan bahasa indonesia dan bahasa Inggris. Jadi dari cara menyajikannya itu terlihat kompetensi bahasanya  lalu bagaimana menganalisa tentang soal  ekonominya  tentang untung atau tidak? jangan sampai sudah dikerjakan lalu masyakat tidak merespon dan bahkan tidak membelinya lalu dari apa yang mereka sajikan semua bahan-bahannya siap dan merangkainya bagaimana itu akan dijelaskan direkam dan di aploud di youtube.

jadi proyek pembelajaran ini melibatkan lintas mata pelajaran, jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan nilai akan dituangkan dalam laporan pendidikan karena bagian dari rangkaian proses pembelajaran.

Ia mengakui memang sekolah penggerak ini mempunyai bentuk laporan pendidikannya tersendiri dan sampai sekarang belum ada finalisasi jadi nanti laporan pendidikannya seperti apa belum ada kejelasannya.(LG)