Berlari 829 Km Selama 12 Hari, Berhitu Raih Juara Nasional Primaya Heart Race 2021

CM,AMBONPelari Ultra Marathon Indonesia asal Ambon, Mateos Berhitu menjuarai Primaya heart race 2021 dan menempatkan dirinya sebagai juara 1 Nasional dengan catatan raihan jarak 829 Km melampaui 1 600 peserta lain dari seluruh provinsi di Indonesia.

Primaya heart race 2021 diselenggarakan oleh Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif yang didukung sepenuhnya oleh Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A.M.B.A

Adapun Primaya Heart Race mengajak semua orang untuk membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung sejak dini, salah satunya dengan cara tetap terus bergerak.

Primaya Heart Race merupakan event yang diadakan Primaya Hospital dalam rangka ulang tahun yang ke-15 tahun 2021.

Kepada wartawan di Ambon, Minggu, 12/09/2021 Mateos Berhitu mengatakan event ini juga didukung langsung oleh Menteri Parawisata dan Ekonomi kreatif dimana event ini berlangsung selama 12 hari mulai dari tanggal 25 Agustus sampai 6 September 2021.

Menurut peserta yang mendaftar sebanyak 6.851 peserta tetapi yang lolos seleksi pendaftaran sebanyak 1.600 peserta saja yang tersebar dalam 54 tim dari seluruh provinsi di Indonesia, tepatnya 34 provinsi.

Dengan demikian dirinya langsung dipilih dari Jakarta tetapi mewakili daerahnya yakni provinsi Maluku dalam hal ini berasal dari dinas Pemuda dan Olahraga provinsi Maluku."Tapi tidak masalah karena dari sana bilang om Theo ada di Maluku jadi mewakili provinsi Maluku"ujarnya.

Kepada wartawan Berhitu mengatakan di antara peserta ada pula yang berasal dari TNI seperti dari Kodam Udayana Bali dan juga Kodam 1 Bukit Barisan sehingga pesertanya bercampur sipil dan juga TNI.

Sementara dari masing-masing kelompok di 54 kelompok tersebut ada yang menggunakan sepeda dan ada yang berjalan serta ada yang berlari.

Menurutnya baik jalan, bersepeda maupun lari itu sendiri memiliki kategori dimana dirinya sendiri masuk dalam kategori mix atau campuran dimana memiliki aturan untuk bersepada jika dalam seharinya bisa mengayun sepeda dengan jarak 90 km maka akan dibagi 3 sehingga memperoleh jarak tempuh hanya 30 km, sedangkan untuk atlit pelari dihitung sesuai jarak yang dapat ditempuh pada hari tersebut. Meskipun demikian menurutnya ada kerugian yang dialami oleh atlit pelari yang saat JPRS ada lompatan yang pada saat jaringan satelit tidak menangkap areal yang dilalui pelari maka jaraknya terpotong. Ataupun jika pelari melintasi daerah titik merah sesuai kriteria pantia yang tidak diketahui pelari maka jarak tersebut otomatis tidak masuk dalam hitungan karena tidak terbaca di panitia sebagai akibat tertahan pada fikter atau alat penyaring."Jadi itu merugikan katong, termasuk beta ini" ujarnya sambil menambahkan bukan saja dirinya sendiri tapi peserta lain juga hanya dirinya sendiri mengalami potongan sangat banyak.

Meskipun demikian, akui Berhitu pada akhirnya dirinya keluar sebagai juara pertama dengan jarak tempuh yang dihitung panitia sebesar 829 km dan melampaui ukuran semua kategori, baik jalan, bersepeda maupun lari. Demikian hal timnya sendiri juga yang dari Jakarta juga meraih juara 1.

Kepada wartawan Berhitu mengatakan pengumuman pemenang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 September 2021 secara virtual dari Jakarta yang diikutinya bersama secara virtual dari lokasi Orchid Cafe di Ambon.(LG)