Masyarakat Watludan Tuntut Pulihkan Nama Baik Desa Menyusul RSU Masohi Serahkan Korban Covid-19 ke Keluarga

CM, AMBONRatusan masyarakat desa Watludan Kecamatan TNS Waipia Kabupaten Maluku Tengah turun ke jalan kemudian memblokade jalan raya seraya membakar ban-ban bekas di aspal menyusul adanya informasi dari pihak RSU Masohi yang menvonis salah seorang warganya yang meninggal positif terpapar Covid-19.

Mereka menuntut pemerintah agar segera memulihkan nama baik desanya mengingat jenazah korban yang divonis Covid-19 akhirnya diserahkan kembali ke pihak keluarga untuk dimakamkan di kuburan Umum Desa dan bukannya dimakamkan secara protokol kesehatan sebagaimana korban covid-19 umummya.

Dari pantauan media ini menyebutkan ratusan warga turun ke jalan sambil membawa spanduk bertulis pulihkan nama baik desa Watludan dari tuduhan Covid-19.

Sementara itu kepada wartawan di lokasi unjuk rasa, kepala desa Watludan Ronny Ambrosila memgatakan kemarahan warga masyarakat berawal dari adanya dualisme sikap dari Postu Covid-19 Kabupaten Maluku Tengah yang seakan-akan membiarkan pihak rumah sakit mengambil keputusan yang salah.


Menurutnya, masyarakat justru mempertanyakan surat keterangan dari pihak rumah sakit yang di dalamnya mencantumkan kalau korbam adalah positif Covid-19 akan tetapi di surat tersebut tidak ada tanda tangan baik dari dokter maupun petugas rumah sakit lainnya.

Menurut mereka kalau toh jika korban adalah pasien.positif Covid-19 maka seharusnya dimakamkan secara prokes dan jangan dikembalikan ke keluarga.

Kepada wartawan Kades juga mengatakan camat setempat selaku penanggungjawab pemerintahan juga sudah menjelaskan kondisi korban atau jenazah kepada keluarga.

Sementara itu informasi yang dihimpun menyebutkan pihak rumah sakit menyerahkan jenazah kepada keluarga karena anak dari almarhum yang meminta agar jenazah setelah dibalut dan dibungkus secara prokes diserahkan kepada pihak keluarga agar dimakamkan di pekuburan desa.

Keterangan dari keluarga juga menyebutkan bahwa almarhum guru Marthin Pasalbessy, S.Pd masuk ke rumah sakit akibat terindikasi sakit jantung dan asma.

Sementara itu ada pula surat dari pihak Rumah Sakit yang menerangkan kalau yang bersangkutan dalam pemeriksaan ternyata positif.

Sampai berita ini naik cetak pihak Pemerintah Daerah Kabupaten sementara melakukan pembicaraan dengan warga masyarakat yang berunjuk rasa.(LG)