PPDB SMANSA SBT Terima 252 Siswa Dari 303 Pendaftar

Kepala SMA 1 SBT, Muhamad Rumodar, S.Pd

CM, SBT-Bula
Kepala SMA Negeri 1 SBT Muhamad Rumodar,S.Pd mengatakan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022, sekolahnya telah menerima jumlah pendaftar sebanyak 303 orang sementara kuota yang tersedia untuk 7 ruang belajar sebanyak 252 siswa sehingga yang tidak sempat diterima sebanyak 51 karena terkendala kuota soal kuota yang tersisa.

Demikian antara lain penegasan Rumodar kepada wartawan diruang kerjanya, Rabu, 23/06/2021.

Dikatakan, dari 252 calon siswa baru ini direkrut dengan cara yang pertama melalui Zonasi sebanyak 70 persen atau sekitar 177 calon, kemudian yang lolos dari jalur afirmasi sebanyak 20 persen yang terdiri dari calon siswa yang berasal dari orangtua lemah ekonomi, anak-anak yatim yang tergolong mereka yang hampir tidak memiliki harapan untuk sekolah jika tidak dibantu. Mereka berjumlah 50 calon siswa. Dilanjutkan dengan jalur prestasi sebanyak 5 persen dan jalur ikut orangtua sebanyak 5 persen, dimana masing-masing  jalur merekrut 13 calon. Sehingga totalnya diterima 252 PPDB untuk tahun pelajaran 2021-2022.

Kepada wartawan Rumodar mengatakan untuk kondisi SMA Negeri 1 SBT sendiri hal yang sangat menonjol setiap tahun ajaran baru adalah adanya pemandangan sedih dan kecewa dari calon siswa yang tidak bisa ditampung pada SMANSA SBT karena keterbatasan kuota. "Ditolak bukan karena hal-hal yang lain tetapi persediaan ruangan yang tidak cukup" ujarnya.saraya menambahkan semoga ke depan ada pihak-pihak yang sudah mengetahuinya dan bisa membantu sekolahnya untuk penambahan ruangan belajar sehingga kuota yang tersedia bisa lebih banyak.

Disebutkan dalam pertemuan dengan orangtua maupun dengan anggota Dewan, pihaknya telah menyampaikan hal tersebut dengan harapan bagi anggota dewan agar bisa menggabungkan aspirasinya dan disalurkan ke sekolah guna membantu ruangan-ruangan baru bagi kebutuhan anak didik di SBT.supaya ke depan tidak ada lagi calon anak didik yang kecewa dan yang sedih akibat tidak tertampung.(LG)