Polres SBB Usut Proyek Kapal Operasional 7,1 Miliar Milik Pemkab SBB

CM, PIRU - Proyek Pengadaan Kapal Operasional Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mulai diusut aparat penegak hukum.

Proyek tahun anggaran 2020 senilai Rp. 7,1 miliar ini makin tidak jelas. Hingga kini, kapal operasional yang digadang-gadang akan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bumi Saka Mese Nusa ini belum juga terlihat di perairan Kabupaten SBB.

Pengadaan proyek ini dilakukan Dinas Perhubungan. Proyek kapal ini dikerjakan oleh Stanley Pirsouw. Dia merupakan salah satu kontraktor asal Kota Piru. Selama ini Pirsouw dikenal cukup dekat dengan penguasa Kabupaten SBB saat ini. 

Untuk mengerjakan proyek ini, Pirsouw menggunakan bendera PT Kairos Anugerah Marina. Perusahaan ini beralamat di Kecamatan Paku Haji, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.

Kapolres Seram Bagian Barat AKBP Bayu T Butar Butar menegaskan jika dalam pengusutan proyek ini ditemukan adanya unsur serta bukti-bukti kuat perbuatan pidana, pihaknya akan melakukan proses hukum.

"Jika memang ada dugaan-dugaan dan ada bukti-bukti kuat terhadap peristiwa tersebut, ya kita akan proses," tegas Bayu kepada wartawan Jumat (21/5/2021) usai memimpin sertijab di Mapolres SBB.

Walaupun begitu, Bayu jelaskan pihaknya masih terus mendalami berbagai informasi yang diterima terkait persoalan proyek kapal dinas ini.

"Ini baru informasi yang kita terima. Kita masih perlu dalami dan selanjutnya akan coba kita koordinasikan dengan beberapa stakeholder terkait, salah satunya dengan inspektorat terkait dengan masalah APIP," jelas perwira menengah Polri berpangkat dua melati ini.

Sementara itu, informasi yang di terima media ini menyebutkan saat ini Satreskrim Polres SBB sementara melakukan penyelidikan kasus kapal ini. Bahkan penyelidik telah meminta keterangan dua orang. 

Salah satu yang dimintai keterangan adalah mantan Kadis Perhubungan Peking Calling. Ia diperiksa Kamis (20/5/2021).

"Pak Peking sudah dimintai keterangan kemarin (Kamis-red)," ungkap sumber media ini Jumat (21/5/2021).

Sumber beberkan dari keterangan Peking Calling, terungkap pencairan anggaran proyek tersebut telah mencapai 75 persen. Pencairan terakhir dilakukan akhir April lalu.

"Dari dokumen SP2D, ternyata pencairan anggarannya sudah 75 persen. Pencairan dilakukan sudah tiga kali. Yang terakhir pada akhir April lalu," beber sumber.

Dengan pencairan yang telah mencapai 75 persen, maka diperkirakan anggaran yang telah digelontorkan ke kantong kontraktor mencapai lebih dari 5,2 miliar rupiah.

Sumber katakan dalam waktu dekat, Satreskrim Polres SBB akan meminta keterangan dari Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa. Kontraktor atau pelaksana juga pasti akan diperiksa.

Informasi yang didapatkan media ini, proyek pengadaan kapal ini pernah dilakukan tender tahun 2019 lalu. Namun kemudian tender dibatalkan dan anggarannya dikembalikan ke kas daerah. Lelang kemudian dilanjutkan tahun anggaran 2020. 

Dari laman LPSE kabupaten SBB, terlihat kode tender 1042706 dengan nama paket Pengadaan Kapal Operasional Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat. Kode Rencana Umum Pengadaan (RUP) 24856858. Satuan Kerja pada Dinas Perhubungan.

Nilai Pagu Paket Rp. 7,1 miliar. Nilai Harga Perkiraan Sementara (HPS) Paket Rp. 7.095.339.386,30,-

Dalam laman tersebut terlihat peserta tender ada 24 perusahaan. Para peserta tender adalah PT Kairos Marina Anugerah, CV Victory Jaya, PT Pasibu Jaya, PT Samudra Sinar Abadi Shipyard, Sumber Sarana Bahari, PT Jelajah Samudera Internasional, PT Tri Ratna Diesel Internasional, PT Mutiara Fibrindo, CV Fajar Bahari Maritim, Link Boats, CV Jembatan Nusantara Engineering, PT Evership.

Perusahaan lainnya yaitu CV Berkah Tjipta Raharja, PT Orela Shipyard, CV Tri Putri Mandiri, PT Royal Advanced Fiber, PT Gusmar Raditya Indonesia, Multi Ocean Shipyard, CV Modern, PT Tegal Shipyard Utama, PT Biro Bina Konstruksi, PT Yasa Ayu Abadi, PT Samudera Indoraya Perkasa dan PT Navalindo Tiga Samudera.

Hasil evaluasi dari 24 peserta tender ternyata hanya satu perusahaan yang memasukan penawaran yaitu PT Kairos Anugerah Marina. Nilai penawarannya Rp. 6.998.741.462,28,-. Penawaran terkoreksi Rp. 6.998.741.462,28 dan hasil negosiasi sebesar Rp. 6.990.000.000,-

PT Kairos Anugerah Marina dengan NPWP 66.653.517.4-418.000 akhirnya ditetapkan sebagai pemenang dengan nilai penawaran Rp. 6.998.741.462,28,- dengan harga negosiasi Rp. 6.990.000.000,-

Sebelumnya paket ini telah ditenderkan tahun 2019 lalu. Dari laman LPSE terlihat pemenang tender tahun 2019 lalu ternyata perusahaan yang sama yaitu PT Kairos Anugerah Marina.

Saat itu paket tersebut adalah Pengadaan Kapal Dinas Pemda Kab. Seram Bagian Barat. Kode tender 992706 dengan kode RUP 21162422. Nilai Pagu Rp  7.056.169.000,00 dengan nilai HPS 7.055.487.252,00. Saat itu peserta tender ada 15 perusahaan. Namun hanya dua yang memasukan penawaran yaitu PT Ratu Mina Persada dengan nilai Rp. 6.919.436.433,80 serta PT Kairos Anugerah Marina dengan nilai penawaran Rp. 6.983.615.395,46. Dari hasil evaluasi saat itu, PT Kairos Anugerah Marina ditetapkan sebagai pemenang dengan penawaran terkoreksi Rp. 6.983.615.395,00. Nilai ini juga ditetapkan sebagai hasil negosiasi. Namun kemudian, hasil tender ini dibatalkan. (Imran)