Kepsek SMAVER Nilai Program Sekolah Penggerak Wujudkan Merdeka Belajar Siswa


CM, AMBON

Kepala SMA Xaverius (SMAVER) menilai program sekolah penggerak merupakan solusi tepat untuk mewujudkan program merdeka belajar. Oleh sebab itu ketika Lolos pada seleksi tahap pertama unruk sekolah penggerak yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kepala SMA Xaverius Ambon, pastor Pius Titirloloby mengatakan pihaknya siap untuk berproses pada seleksi tahap kedua untuk mewujudkan program pemerintah di bidang pendidikan yakni dengan program sekolah penggerak menuju ke sekolah merdeka dan merdeka sekolah

Demikian antara lain penegasan pastor Titirloloby kepada wartawan di Ambon, Sabtu, 10/04/2021.

Dikatakan, setelah lolos tahap pertama  seleksi untuk sekolah penggerak kini pihaknya sedang bersiap-siap untuk mengikuti seleksi tahap kedua yang sememtara ini dijadwalkan dari tanggal 7 s.d 17 April 2021.

Menurut kepsek yang barusan kembali dari tugas pelayanan paskah di Maluku Utara ini dirinya melihat apapun program dari pemerintah khususnya di bidang pendidikan itu baik untuk sekolah-sekolah karena programnya disebut sebagai sekolah penggerak untuk bisa bagaimama mengubah pola  pengelolaan sekolah dan terutama  pola pembelajaran sehingga istilah merdeka belajar dari anak-anak dan untuk guru-guru bisa diwujudkan sehingga tidak tertekan pada alur tertentu dan pada gilirannya berfaedah bagi peserta didik.

Menurutnya terwujudnya merdeka belajar akan menjadikan terciptanya peningkatan mutu belajar, mutu proses belajar dan hasil belajar itu bisa menjadi lebih baik. Oleh sebab itu selaku kepala sekolah pastor Pius menganggap program ini merupakan hal yang baik  apalagi jika dalam pelaksanaannya  ada pendampingan "gratis" dari pemerintah maka pihaknya harus mengikutinya. Karena ini peluang yang bisa diambil.

Kepada wartawan Kepsek Smaver menguraikan tentang materi tes pada tahapan pertama yang diawali dari profil kepala sekolah sampai pada berbagai pelatihan kepemimpinan yang pernah diikutinya kemudian beberapa pertanyaan berupa esay yang harus dijawabnya. Bahkan menurutnya ada soal yang agak rumit mengingat diambil dari mata pelajaran yang berbeda dengan mata pelajaran yang ditekuni sang kepsek semasa kuliah, akan tetapi berkat kesabaran maka akhirnya mampu dilewati dengan baik sehingga sekolahnya juga lolos bersama 2 sekolah kristen lain di kota Ambon yakni SMA Kristen Rehoboth dan SMA Swasta YPKPM  Urimessing Ambon.

Ia berharap dengan berbekal pengalaman pada tahap pertama ini semoga sekolah dapat lolos pula pada tes tahapan kedua nanti.(PB)