Soal Tatap Muka Di Kelas, Seijin Pemerintah, Sekolah dan Orangtua


CM, KOTA AMBON

Kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Pulau Ambon Drs. Alexander Tahalele, mengatakan meskipun telah ada kesepakatan 4 Menteri terkait diperbolehkannya sekaloh menyelenggarakan aktivitas Belajar mengajar di kelas atau sekolah pada Januari 2021 akan tetapi ijin teknisnya harus berasal dari tiga pihak, masing-masing: pemerintah daerah, sekolah dan orangtua murid.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah kepada wartawan hari Kamis 3 Desember 2020 di Ambon

Dikatakan Andaikata Tuhan berkenan pada Januari 2021 keputusan 4 menteri itu ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah kemudian pihak sekolah juga telah siap dan atas izin dari orangtua siswa maka tatap muka di kelas sebagaimana kondisi sebelum terjadinya Lockdown akibat pandemi virus covid-19 akan berlangsung kembali seperti biasanya.

Oleh sebab itu para kepala sekolah SMA se kota Ambon dan pulau Ambon setelah melakukan rapat bersama dan telah menyepakati sejak sekarang masing-masing sekolah mempersiapkan sekolahnya.

Menurutnya persiapan itu terkait dengan 6 persyaratan yang dimintakan atau ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Seandainya sekolah telah siap untuk menyelenggarakan pendidikan.

Sebagai contoh tahalele mengatakan persiapan yang paling utama terkait dengan adanya toilet di masing-masing sekolah Oleh sebab itu toilet di masing-masing sekolah harus segera dibenahi di samping itu lingkungan sekolah harus dibenahi dan ditata ramah lingkungan di mana sekolah yang dikatakan ramah lingkungan bukan saja hijau tetapi juga harus bersih

Kemudian fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekolah baik sanitasi dan lain-lain yang harus disiapkan di sekolah di mana bukan saja dimaksudkan untuk menjemput tatap muka di sekolah tetapi untuk kebersihan dan dan kesehatan di lingkungan sekolah itu sendiri.

Menurutnya hal itu harus disiapkan terlebih dahulu sehingga ketika tiba saatnya untuk di laksanakan tatap muka di sekolah maka pihak sekolah tidak perlu kaget atau tidak perlu tergesa-gesa melainkan sudah siap untuk menyambut pelaksanaan tatap muka dikelas dimaksud.

Menurutnya hingga sekarang belum ada petunjuk dari pemerintah daerah terkait dengan akan dilaksanakan tatap muka kembali di sekolah Meskipun demikian pihaknya telah bersosialisasi dengan para guru maupun komponen sekolah dan akan melaksanakan tatap muka dengan komite yang mewakili atau menjadi representative dari orangtua murid karena salah satu syarat yaitu harus memperoleh izin dari orangtua murid dan ketika orangtua murid yang masih keberatan atau tidak bersedia siswanya atau anak mereka datang ke sekolah maka dengan sendirinya pelajaran akan berlangsung secara online bagi mereka dan yang telah mendapat izin dari orangtua maka akan dilaksanakan tatap muka dikelas dengan pembatasan- pembatasan jumlah kelompok belajar dari yang biasanya 36 orang akan menjadi 18 orang untuk satu rombongan belajar.

Menurut kepala sekolah jika hal itu terjadi maka tantangan yang akan dihadapi oleh pihak sekolah adalah bertambahnya rombongan belajar pada setiap ruangan sehingga Ada kemungkinan dilakukan double atau sekolah berputar Pagi dan siang.

Sementara itu sehari sebelumnya di tempat terpisah kepala SMA Xaverius Ambon Pastor Pius Titirloloby,Pr kepada wartawan mengatakan hal yang sama.

Menurutnya meskipun sudah ada izin dari pemerintah daerah Kemudian izin dari pihak sekolah akan tetapi jika orangtua Siswa masih belum bersedia mengizinkan anaknya untuk masuk ke sekolah maka siswa yang bersangkutan akan terus mengikuti pelajaran dengan sistem online sedangkan siswa yang orangtuanya telah mengijinkan akan masuk dengan jumlah rombongan belajar terbatas dan akan diatur sedemikian rupa sehingga semuanya berjalan sebagaimana mestinya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Menariknya untuk SMA Xaverius Ambon pihaknya telah melaksanakan rapid test untuk mengecek kesehatan dari para guru dan tenaga kependidikan di sekolahnya sehingga saat dilakukan tatap muka sekolahnya sudah dah dianggap steril bahkan ruang-ruang  bersambung ruang kelas di sekolah itu telah disemprot dengan disinfektan singgah benar-benar siap untuk melaksanakan kegiatan tatap muka dikelas apabila pemerintah dan orang tua murid telah mengijinkan hal itu terjadi.

Kepada wartawan baik Kepala SMA Negeri 3 Ambon maupun Kepala SMA Xaverius Ambon mengatakan pihak sekolah juga sudah menginginkan aktivitas di sekolah bisa cepat berlangsung sehingga menghindari kejenuhan dari pada siswa belajar secara online karena selama ini mereka hanya berada di rumah di ruangan sendiri dan terkadang ada keluhan tentang kesulitan akses pelajaran secara online sebagai akibat dari pada sering terganggu aliran listrik maupun jaringan internet dari pihak Telkom.(PB)