Minat Masuk STPAK St. Yohanes Penginjil Makin Meningkat

CM.Com, KOTA AMBON

Ketua Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik ((STPAK) St. Yohanes Penginjil Ambon, RD. Andreas Sainyakit mengatakan minat mahasiswa yang masuk STPAK Ambon tahun ini.meningkat dari tahun sebelumnya.

Demikian antara lain penegasan pastor Sainyakit kepada wartawan di Ambon, 05/09/2020 usai memimpin perayaan Ekaristi Pembukaan tahun akademik 2020/2021.

Dikatakan,  mahasiswa baru untuk tahun akademik 2020/2021 yang mendaftar pada STPAK St. Yohanes Penginjil Ambon sesuai daftar awal sebanyak 50 orang dan yang telah masuk di kampis saat ini 40an  sementara yang sisanya belum berkesempatan tiba di kampus mengingat kondisi yang abnormal saat sebagai akibat dari pandemi virus Covid-19 yang menyebabkan harus ada ijin dari pemerintah dan pihak kesehatan tempat domisili calon mahasiswa. Meskipun demikian dari berbagai komunikasi yang telah dilaksanakan pihaknya memastikan dalam.waktu dekat semua calon yang telah mendaftar dan diterima bakal hadir di kampus.

Selanjutnya pastor Ketua STPAK Ambon menjelaskan jika kondisi yang abnormal ini masih terus berlanjut dimana para calon mahasiswa merasa  belum aman dan nyaman untuk datang ke kampus maka tetap terbuka kesempatan untuk mereka tetap berada di rumah atau tempat domisilinya dan akan mengikuti akses perkuliahan dengan daring.

Selanjutnya menurut pastor Sainyakit untuk mengantisipasi kuliah daring maka pihak akademik telah mewajibkan semua dosen untuk menyiapkan RPS atau punya bahan ajar. "Jadi bahan ajar ini yang kemudian jadi bahan untuk para dosen.mengajar karena dengan bahan ajar itu bisa dibuat dalam bentuk soft copy atau dalam bentuk traktatnya"ujar pastor  Andy, sapaan akrabranya.

Lebih lanjut Ketua STPAK Ambon menjelaskan sistem perkuliahan di kampusnya akan dilakukan dalam bentuk daring dan luring. Dimana bagi mahasiswa lama diberlakukan sistem kuliah daring sementara bagi para mahasiswa baru akan dilakukan dalam bentuk luring pada masa awal-awal tahun akademik mengingak kebanyakan dari mereka belum familiar dengan teknologie aplikasi sehingga untuk satu bulan pertama para mahasiswa mengikuti kuliah luring  sambil.menunggu bulan berikutnya  jika situasi dan kondisinya masih tetap abnornal maka akan dikurangi kuliah luring dan meningkatkan kuliah daring.

Kepada wartawan pastor Ketua STPAK mengatakan hingga saat ini sistim perkuliahan diatur sedemikian rupa sehingga 70 persen daring dan 30 persen luring.

Menariknya, untuk sistim luring atau tatap muka pihaknya telah membentuk tim gugus kampus yang terdiri dari dosen dan perwakilan mahasiswa  bahkan pihaknya juga sudah menambah salah satu anggota medis yang bertugas sepanjang minggu guna memastikan  bahwa seluruh protokol kesehatan berjalan dengan baik. 

Adapun petugas medis tersebut merupakan hasil kerjasama dengan pihak rumah sakit Otoquik di Passo.

Menurutnya kontrak dengan pihak rumah sakit itu tidak hanya mendatangkan dokter atau pun perawat yang nota benenya katolik tetapi tetap terbuka kemungkinan dimana tenaga medis atau dokter tersebut bisa beragama lain. "Tenaga medis atau dokter tersebut dari agama manapun untuk ada di sini sepanjang sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk memantau perkuliahan di STPAK Ambon sebelum berjalannya kuliah tatap muka 100 persen" tegasnya.(PB)