Tahun 2020 Balai Arkeologi Makuku Garap 7 Penelitian Perpustakaan

CM.Com, PROVINSI MALUKU

Kepala Balai Arkeologi Maluku Bambang Sugiyanto mengatakan dalam masa pandemi covid 19 ini pihaknya memprogramkan 7 penelitian akan tetapi semuanya berbasis perpustakaan jadi tidak melibatkan langsung masyarakat umumnya seperti tahun-tahun sebelumnya.

Demikian antara lain penjelasan Bambang kepada wartawan di Ambon di sela-sela kesibukan mengikuti kegiatan festival musik tradisional di Balai Pelestarian Nilai Budaya ( BPNB) Maluku Selasa 18 Agustus 2020.

Dikatakan meskipun 7 penelitian yang dilaksanakan tahun ini berbasis perpustakaan namun hasilnya pasti akan dinikmati oleh masyarakat juga.

Sementara itu kegiatan pameran workshop dan kegiatan organisasi-organisasi lainnya tidak bisa dilaksanakan mengingat kondisi Pandemi  Vovid- 19.yang mewabah di kota Ambon dan sebagian provinsi Maluku.

"Saat ini kegiatan berupa pameran dan warkop tidak bisa melibatkan masyarakat karena terkendala prosedur kesehatan yang sangat ketat yang perlu diperhatikan ujarnya sambil menambahkan meskipun demikian ada kemungkinan akan digelar pameran berupa pameran virtual oleh sebab itu saat ini pihaknya sementara mempersiapkan konsep dan skema pelaksanaan pameran dalam bentuk virtual dimaksud.

Dikatakan untuk penelitian tahun ini pihaknya mengacu pada dua tema besar yakni prasejarah dan sejarah.

Yang prasejarah itu kata Bambang terkait  dengan lukisan-lukisan cadas yang ada di Maluku dari Maluku Utara. Khusus di Maluku penelitiannya  kali ini difokuskan ke Seram, Kei dan Tanimbarsampai  ke Kisar.

Menurutnya penelitian tentang lukisan- lukisan ini dimaksudkan untuk  mengetahui apakah ada kaitan nya dengan migrasi manusia manusia pada masa yang lalu Sementara ada juga  penelitian lain tentang bagaimana mengelola cagar budaya yang ada di Teluk Ambon kemudian ada pula penelitian tentang budaya megalitik yang ada di Maluku dan Maluku Utara.

Khusus untuk penelitian yang berpusat di kota Ambon adalah penelitian menyangkut Benteng Victoria terutama terkait dengan revitalisasi benteng itu seperti apa. Hal ini terutama  sebagaimana diketahui bersama benteng victoria yang saat ini berada di dalam lingkungan kodam 16 Pattimura akan diserahkan ke pengelolaan Pemerintah kota Ambon. Oleh sebab penelitian dimaksud terkait erat dengan proses pengisian atau revitalisasi setelah benteng itu setelah diserahkan oleh pihak Angkatan Darat kepada pemerintah kota Ambon nantinya.

Menurutnya soal proses pengalihan benteng itu  apakah terkait urusan administrasi dan urusan politik, pihaknya tidak mencampurinya sementara pihaknya hanya berurusan dengan soal revitasisasinya.

Selanjutnya menurut Bambang,  berbicara soal cakar cagar budaya hampir di seluruh 11 kabupaten kota di Maluku memilikinya 

Disebutkannya, kepulauan Maluku ini dulunya adalah pulau rempah-rempah dengan demikian benda- benda cagar budaya itu banyak bertebaran di Seram , di Ambon Lease Saparua dan terutama di Banda yang saat ini bahkan telah menjadi satu di antara tiga daerah yang dikembangkan dalam strategi nasional

Bambanh berharap mudah-mudahan Banda bisa ditingkatkan statusnya menjadi daerah cagar budaya internasional atau yang disebut sebagai warisan dunia dari Maluku karena yang namanya Banda itu sudah terkenal dari jaman dahulu dimana semua tahu tentang Banda bahkan Portugis, Prancis  dan Inggeris berebut soal itu oleh sebab itu ke depan akan dibicarakan lebih lanjut.

karena yang sudah mempunyai nilai adalah Banda dan Benteng New Victoria oleh sebab itu untuk meningkatkan nya pihaknya akan bekerjasama dengan pihak pemerintah kota dan BPNB Maluku kemudian dengan  BPJP yang di Ternate juga dengan PAUD dan juga dengan Balai Bahasa karena yang namanya kebudayaan itu meliputi semuanya.(LGL).