Tahun 2018 MBD Peroleh 2 Penghargaan Di Tingkat Nasional
Tiakur,
cahayamaluku.com
Bupati Maluku Barat
Daya, Barnabas Orno mengatakan dalam
tahun 2018 kabupaten MBD memperoleh dua penghargaan di tingkat nasional. Demikian antara lain
pernyataan Bupati MBD saat menyampaikan sikapur sirihnya pada acara pembukaan
Rapat kerja Kesehatan Daerah (RAKERKESDA) Kabupaten MBD di Tiakur pada tanggal
14/12 yang dibuka secara resmi oleh Staf ahli Menteri Kesehatan RI dr. Pattiselano
Robert Johan, MARS.
Dikatakan, dalam tahun 2018
ini kabupaten MBD memperoleh 2 penghargaan yakni yang pertama dari Presiden
RI untuk 500 kabupaten kota di Indonesia
di mana 60 di antaranya termasuk di Maluku adalah Kabupaten MBD program
pembiayaan BPJS untuk seluruh masyarakat MBD. Dikatakan, saat ini seluruh
masyarakat MBD telah dianggarkan secara bertahap untuk dibiayai oleh BPJS jika
sakit..Meskipun demikian menurut Bupati
Orno mengatakan jauh sebelumnya saat berlakunya jamkesmas yang dibiayai oleh
APBN dan Jamkesda yang dibiayai oleh APBD Provinsi pada tahun 2015 pihaknya
telah mengeluarkan peraturan bupati untuk mengatur tentang biaya pengobatan
kesehatan bagi warga MBD dengan menetapkan warga yang tidak terakomodir
dalam jamkesmas maupun jamkesda yang sakit dan berobat di seluruh rumah sakit
dan puskesmas di MBD dengan biaya 1 juta rupiah itu dibebaskan dari
tanggungan warga kecuali biaya pengobatannya di atas 1 juta maka kelebihannya
itu saja yang dibayar oleh warga.
Selain itu menurutnya penghargaan
kedua yang diterima Kabupaten MBD berasal
Menteri Kesehatan untuk keberhasilan pencapaian Imunisasi 95 persen.
Disamping itu pada tahun 2014 lalu Pemerintah daerah melalui kanwil Keuangan provinsi Maluku memberikan
penghargaan kepada pemerintah daerah MBD
sebagai pemerintahan pengelola
keuangan terbaik di Maluku.
Sementara itu Orno mengakui
kalau saat ini Kabupatennya belum mendapat WTP itu adalah suatu yang wajar saja
menggingat karena asset-asset di Kabupaten itu belum tersertifikasi semuanya.
Disebutkan asset-asset yang
dimaksudkan adalah asset-asset jaman belum bergabung dengan kabupaten Maluku
Tenggara dan juga kabupaten Maluku Tenggara Barat sampai dengan saat ini
setelah berdiri sendiri sebagai sebuah kabupaten sendiri. hal tersebut disebabkan
harus membutuhkan uang yang banyak guna melakukan sertifikasi atas asset-asset
tersebut sehingga selaku pimpinan daerah ia lebih memilih menggunakan uang yang
banyak tersebut untuk melakukan pembangunan yang perlu mendapatkan prioritas
ketimbang melakukam sertifikat atas asset-asset yang bakal menelan biaya yang
tidak sedikit jumlahnya."kalau saya mensertifikasi asset-asset ini dengan
puluhan bahkan ratusan milyar mendingan saya bangun dulu" ujarnya.
Terkait dengan masalah
kesehatan dirinya mensinyalir banyak penyakit saat ini disebabkan oleh adanya
pola makan masyarakat dewasa ini terutama saat ini hampir seluruh masyarakat
mengkonsumsi raskin padahal menurutnya makanan khas daerah seperti ubi-ubian
dan serta jagung dan kacang-kacangan sangat baik untuk makanan masyarakat
setempat. Untuk itu dirinya bahkan memberikan aptesiasi bagi para camat yang
berani menokak raskin dan menggalangkan penggunaan makanan khas daerah. Bahkan
menurutnya jika ada desa yang menolak raskin maka kepada desa tersebut akan ditambahkan
sedikit dana desanya.
Meskipun demikian selaku
calon wagub terpilih Orno mengatakan sesuai dengan visi dan missi bersama
gubernur terpilih ke depan pihaknya akan meningkatkan sentra-sentra produksi
beras di Maluku yakni di Seram dan Buru. Ia berharap Rakerkesda Tahun
2018 dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja unit-unit kesehatan di bawah
Dinas Kesehatan MBD dan akan menghasilkan program kerka yang nermanfaat bagi
maayarakat MBD di tahun 2019 menxatang.(CM-03)