Staf Ahli Menkes RI Buka Rakerkesda Kabupaten MBD


Tiakur, cahayamaluku.com

Bertempat di Aula Penginapan Scorpion Tiakur. Kabupaten MBD, Jumat 14 Desember 2018 Staf Ahli Menteri Kesehatan RI, dr. Pattiselano Robert Johan, MARS atas nama Menkes RI berkenan membuka dengan resmi penyelenggaraan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (RAKERKESDA) Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku tahun 2018 yang berlangsung dari tanggal tanggal 14 s.d 15 Desember 2015 yang melibatkan kurang lebih 300 personil.

Menilai pentignya Rakerkesda. MBD tahun 2018 sehingga mengawali sambutannya staf ahli mengatakan pertemuan itu merupakan sebuah kesempatan emas untuk melakukan  evaluasi manajerial dan teknis dalam rangka mensinergikan pembangunan kesehatan antara pemerintah pusat dan daerah  yang difokuskan untuk membahas permasalahan dan solusi implementasi program eliminasi TBC, penurunan sunting dan peningkatan cakupan mutu imunisasi.

Dikatakan Rakerkesda tahun 2018 harus merespon keadaan saat ini, ketika sektor kesehatan dihadapkan pada berbagai persoalan kesehatan kritis yang muncul di tengah masyarakat.. Untuk itu dioerlukan upaya dalam meningkatkan kewaspaan berupa prevent, detect dan respons terhadap penyakit TBC, upaya peningkatan cakupan dan mutu imunisasi serta pemantauan status gizi beserta upaya intervensi stunting.

Menurutnya ketiga isu tersebut seharusnya dibahas pada diskusi lintas program dan lintas sektor yang akan mendalami secara manajerial dan teknis, melakukan identifikasi masalah dan menetapkan langkah solusi yang strategis dan sistematis sesuai pembagunan kewenangan masing-masing program dan sektor. Pattiselano berharap kepada seluruh peserta diskusi untuk bersungguh-sungguh menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.

Selanjutnya Pattiselano.mengatakan pemilihan 3 topik prioritas dilatar belakangi oleh berbagai persoalan kesehatan terutama mempertimbang yang potensi kasus jika tidak diantisipasi. Untuk itu menurut staf ahli diperlukan kewaspadaan dini guna menghindari terjadinya peningkatan kasus dan penularan yang dapat menyebar ke tempat lain.

Dikesempatan itu Pattiselano juga menyampaikan saat ini potensi TBC di Indonesia marak  menduduki posisi ketiga di dunia oleh sebab itu pada bulan Desember 2017 lalu kemeterian  Kesehatan dan pemerintah daerah telah menandatangani butir-butir komitmen bersama yaitu: Satu. memprioritaskan eleminasi TBC  pada tahun 2030 melalui respon multi sektoral (pemerintah, swasta dan komunitas) di daerah provinsi, kabupaten  atau kota. Dua Singkronisasi program melalui komitmen politik dan kepemimpinan yang efektif. Tiga. Menyusun dan melaksanakan rencana aksi daerah tentang percepatan eleminaai provibsi, kabupaten atau kota.(CM-02)