Dukung Blok Masela, Poltek Negeri Ambon Masuk Dalam Revitalisasi 12 Poltek Se-Indonesia

Ambon, cahayamaluku.com
Rencana revitalisasi Politeknik Negeri Ambon ke depan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi adalah untuk mendukung sumber daya manusia yang dapat mengisi kebutuhan pengelolaan sumber gas alam abadi nomor 2 terbesar di dunia yakni Blok Masela. Hal ini disampaikan Menristek Dikti, Mohammad Nasir saat melakukan Kuliah Umum di hadapan Mahasiswa Poltek Ambon, Direktur dan Rektor Unpati, Sabtu (25/2) di auditorium Poltek Negeri Ambon. Dikatakannya, kebutuhan Blok Masela ke depan adalah mulai dari jenjang D1, D2, D3 dan S1, S2. Untuk mendukung S2 maka jenjang D3 akan ditingkatkan menjadi D4. Untuk itu, revitalisasi penting dilakukan baik untuk peralatan di laboratorium maupun para dosennya, dan jika jenjang D4 sudah kuat maka akan ditingkatkan menjadi S2 terapan di Poltek Ambon. Dikatakan, untuk mengisi kebutuhan sumber daya Blok Masela ada sekitar 40 ribu tenaga kerja yang harus dipenuhi dan itu harus berasal dari Maluku sendiri sehingga penting untuk mempersiapkan sumber daya manusianya mulai dari sekarang, tegas Menristek Dikti. “Kebutuhan tenaga kerja yang begitu besar ini harus bisa dimanfaatkan oleh anak-anak Maluku agar dapat mengisi peluang itu. Jangan sampai anak-anak Maluku menjadi penonton di negeri sendiri. Untuk itu tujuan revitalisasi ini agar putra putri daerah Maluku dapat mengambil peran dalam mengisi sumber daya di Blok Masela,” tandas Mohammad Nasir. Terkait dengan itu, lanjut Nasir, ke depan struktur dan kurikulum Politeknik akan dirubah. Caranya dengan membenahi sistim perkuliahan harus didesain agar mahasiswa dapat menyelesaikan masa perkuliahan selama 6 tahun, tidak boleh ada mahasiswa yang kuliah sampai 7 tahun baru selesai. Sistem perkuliahan ini, menurut Menteri disebut 321 (tiga dua satu) di mana kuliahnya hanya 30 %, prakteknya 70 % di mana praktek tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, jangan sampai prakteknya tidak memenuhi dunia kerja. “Jadi sistem tiga dua satu ini harus dibuat agar, tiga itu adalah tiga semester kuliah teori plus praktek di laboratorium, dua semester adalah praktek di industri dan satu semester lagi untuk mahasiswa menulis tugas akhir yang bisa dilakukan di industri maupun di kampus,” papar Mohammad Nasir. Dirinya menyebutkan, setelah meninjau laboratorium di Poltek Ambon, khusus untuk peralatan welder bagian pengelasan, di mana nantinya di Blok Masela itu dalam pembangunannya juga dibutuhkan tenaga-tenaga pengelasan yang profesional karena ada pengelasan di darat maupun laut maka para tenaga kerja di sana harus memiliki International Certivication of Welding. Untuk mengejar itu, maka para dosen juga harus memiliki kompetensi dan sertifikasi International, dan untuk para dosen yang ingin memperoleh sertifikat internasional akan didorong dan pembiayaannya adalah tanggung jawab Kemenristek Dikti. Menteri juga meminta Direktur Poltek Ambon untuk terus menjalin kerja sama dengan dunia industri sesuai bidang-bidang yang ada di Program Studi Poltek Ambon sehingga dapat mendukung seluruh aktivitas proses belajar mengajar.(CM-01)