Karya Tulis Ilmiah Maluku Dominasi Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Kepala Sekolah 34 Provinsi
Ambon,
cahayamaluku.com
Karya
Tulis Ilmiah Maluku Dominasi Kegiatan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi
Kepala-Kepala Sekolah dari 34 provinsi yang digelar Kementrian Pendidikan RI di
Jakarta. Demikian Penegasan Kepala Sekolah SD Negeri 4 Halong Adel Mora
S.Pd. M.Pd kepada wartawan di Ambon Senin (7/11) Menurutnya Kegiatan penyusunan
karya tulis Ilmiah bagi Kepala-kepala sekolah dan penerapan bagi para guru yang
ada di sekolah, karena untuk saat ini pada kenaikan tingkat tidak lagi
dilakukan DP3 tetapi guru dibekali dengan sebuah penulisan serta pembuatan buku
. Sementara terkait dengan pembelajaran di kelas guru harus mampu mengidentifikasi
persoalan-persoalan terkait kegiatan proses yang nantinya harus mencari sebab
persoalan-persoalan tersebut dan harus mencari solusi.
Setelah
itu barulah guru dibekali untuk mampu merumuskan penulisan tindakan ilmiah ,
untuk itu dibutuhkan waktu dalam beberapa siklus untuk menentukan bahwa apakah
pembelajaran yang dilakukan itu bisa meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
itu. Sedangkan untuk kepala sekolah sendiri menurut Mora para kepala sekolah
dibekali untuk melakukan sebuah penulisan terkait Management sekolah tersebut,
yang mana para guru dalam proses pembelajaran terlebih dahulu harus membuat
skenario pembelajaran Ada pula apabila ada guru yang tidak melaksanakan
tugasnya maka sebagai kepala sekolah harus mengetahui kondisi yang terjadi
untuk melakukan tindakan proses dalam sebuah penulisan dengan nama Penulisan PTS.
Dengan
adanya penulisan Ilmiah ini untuk meningkatkan profesionalisme guru di bidang
pendidikan sehingga bisa diukur prestasi akademik dari sekolah tersebut. Dengan
adanya penerapan karya tulis Ilmiah bagi anak didik guru tidak lagi mengajar
konvensional tetapi guru sudah mampu mengajar berbagai kombain metode dan berbagai
model-model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,karena yang
terjadi di sekolah-sekolah banyak alat peraga dan referensi yang sudah dibekali
di sekolah tetapi ada guru yang belum mampu secara optimal untuk mengoperasionalkan
alat peraga di sekolah. Untuk itu seperti yang ditekankan dari pusat para guru
saat ini haruslah kreatif baik kreatif Management maupun kreatif proses, yang mana
secara Management dan akademik guru harus mampu mengimplementasi apa yang
dilakukan dalam sebuah skenario dan jawabannya akan berimplementasi dalam
sebuah proses. Untuk itu bagi yang mengikuti pelatihan diharapkan ketika
hasilnya akan dikirim hasil yang terbaik akan dipakai di Kementrian Pendidikan untuk
menatar para guru yang ada di Provinsi.
Hasil
dari penulisan tersebut nantinya harus dipresentasikan untuk seluruh kelompok
kerja kepala sekolah dan disaksikan oleh Dinas barulah disahkan, bukan hanya
diketahui oleh penulis tersebut saja. Dengan demikian penulisan yang sudah
dilakukan tersebut akan menjadi sebuah angka kredit bagi guru maupun kepala
sekolah untuk kenaikan pangkat dan penilaian pada SKP nantinya. Ia menambahkan
kalau nantinya bersama dengan rekan-rekan yang mengikuti Karya Ilmiah tersebut
akan melatih teman-teman sejawatnya karena dalam kasat mata tingkat pusat
maupun provinsi, guru pada umumnya masih malas untuk menulis dan membaca.
Hasil penulisannya dengan judul meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Number Hads Together yang mampu dipresentasikan di depan 33 provinsi di Indonesia. Dalam penulisan tersebut Guru sudah harus siapkan semua alat peraga dan model secara teknis untuk melakukan materi untuk menjawab apa yang diharapkan demi peningkatan kualitas pendidikan. Pada presentasi yang dibawakan, Mora lebih menekankan kepada Model, karena dengan adanya model NHT maka mampu meningkatkan kualitas dari hasil belajar tersebut, kalau guru hanya mengajar monoton maka belum mampu menjawab secara realita.(CM-01)