Fredy Ulemlen Janji Akan Tetap Kawal Kasus Korupsi Yang Sudah Dilaporkan
Ambon,cahayamaluku.com
Sebagai
Tokoh masyarakat Maluku Barat Daya (MBD) Fredy Ulemlen berjanji berbagai
kasus korupsi dan tambang-tambang yang ada di di Wetar dan di Romang dan
sebagiannya tetap akan berlanjut ke rana Hukum. Demikian penegasan Ulemlen
kepada wartawan ketika ditemui di Ambon Selasa (1/11). Menurutnya jika proses
deklarasi sudah selesai dengan baik, maka dirinya mengajak masyarakat untuk
kembali mengawal proses hukum yang tengah dilakukannya bersama rekan-rekan
terhadap berbagai penyimpangan, korupsi dan penyalahgunaan kewenangan dan
keuangan rakyat dan masyarakat yang saat ini telah dilaporkannya ke Kejati Maluku,
KPK dan Komisi III DPia R RI bahkan Komisi 11 DPR RI sehingga saat ini tinggal
menunggu kapan para koruptor itu dipanggil oleh pihak yang berwewenang
itu.
Kasus
yang dilaporkan ke KPK dan Kejagung menurutnya satu format satu misi adalah
APBD 2011 sejak pemerintahan pertama sampai dengan 2015, yang mana ada
pematangan Lahan Tiakur dan penggunaan anggaran semua SKPD tanpa kecuali serta
13 milyar yang disanggahkan kepada Bupati dan tidak tahu dipergunakan untuk
apa. Dari laporan yang diberikan olehnya bersama rekan-rekan mendapat apresiasi
dari KPK dan bersama rekan-rekan dirinya akan dipanggil sebagai saksi nantinya.
Ia menambahkan berdasarkan temuan BPK RI dan pendapat fraksi partai Nasdem MBD,
yang terlibat kasus korupsi adalah semua SKPD dengan total anggaran yang sangat
besar dari masing-masing SKPD. Sementara terkait masalah Bandara Moa
menurutnya kalau ada 4 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK
dan Kejagung antara lain J.T, P.N, M.P dan Sunarko yang sementara ini
masih bebas berkeliaran. Dirinya berharap agar mereka berempat segera di
periksa untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka.
Selain
masalah-masalah Bandar Moa, dan Seluruh SKPD di MBD dirinya akan meminta
Jaksa juga untuk meninjau ke pusaran pemerintahan ibukota MBD terkait
dengan penggunaan anggaran yang digunakan untuk Deklarasi, karena ada beberapa PNS
yang gajinya dipotong dengan alasan kehadiran Gubernur di MBD belum lama
ini.(CM-01)