Selain Benteng Durstede, Juru Pelihara Situs Sejarah di Maluku 21 Orang

Ambon, cahayamaluku.com
Sesuai SK Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Juru Pelihara Benda-benda sejarah yang ada di Maluku sebanyak 21 orang. Demikian penegasan Kepala Bidang Budaya Seni dan Nilai Sejarah, Darwin J. Lawalatta S.Sos. M.Si kepada wartawan di ruang kerjanya Rabu (12/10). Menurutnya, untuk ke 21 Juru Pelihara ini tersebar pada Mesjid Jami Kecamatan  Sirimau Kota Ambon Kubu Pertahanan di Air Salobar Kecamatan Nusaniwe Ambon, Kubu Pertahanan Latuhalat, Kubu Pertahanan Sirimau Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Selain itu, ada pula situs yang dijaga oleh Juru pelihara pada Benteng Mild Delbur di Kecamatan Baguala Passo, Gereja Tua Hilla Kecamatan Leihitu, Mesjid Tua Wapawe Kecamatan Leihitu, Benteng Tua Wawane di Kecamatan Laihitu Kabupaten Maluku Tengah, Gedung Diaroma Kecamatan Saparua, Benteng Refingge Pulau Ai Kecamatan Banda, Gereja Tua Bed Eden di Ameth Saparua, Rodrowik Sila Kecamatan Nusalaut Kabupaten Maluku Tengah dan Istana mini Negeri Naire Kecamatan Banda. Sementara untuk beberapa situs bersejarah yang ada di Maluku seperti benteng Drustede dan beberapa benteng lainnya,  menurut Lawalatta, ditangani oleh BPJB Maluku Utara, ungkapnya. Dikatakan, kedepan dirinya akan merekrut Juru Pelihara yang berada dilokasi tersebut untuk memelihara situs bersejarah, karena dengan adanya juru pelihara disana maka semua situs-situs bisa dirawat dan dijaga dengan baik.
Selain itu, mereka yang akan direkrut adalah mereka yang faktor ekonominya rendah sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat di sana dengan pembayaran honor triwulan, papar Lawalata. Dirinya menambahkan, kalau untuk ke 21 juru pelihara yang ada di Maluku ini ada anggaran yang disediakan oleh Dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku dan sebagian juga dibayarkan oleh  BPJB Ternate, untuk saling melengkapi karena anggaran yang disiapkan oleh Dikbud terbatas, jelasnya.(CM-01)