Uskup Diosis Amboina Dukung Proses Penegakan Hukum Di Maluku


Uskup Mandagi : Kejaksaan Tinggi Jangan Takut Tekanan-tekanan yang Ada, Kenapa Mesti Takut Penegakan Hukum Harus Ditegakan

Ambon, cahayamalukuonline.blogspot.com

Mencermati adanya fakta penangan berbagai masalah korupsi di Maluku, terutama kasus Korupsi Bank Maluku yang melibatkan sejumlah petinggi di Maluku di satu sisi dan di sisi lain adanya fenomena penekanan dari berbagai pihak yang ingin mempertahankan statusnya bahkan terkesan ingin melarikan diri dari kenyataan dengan menggunakan berbagai alibi dan cara mulai dari yang santun sampai pada yang tidak santun dan radikal, maka pemimpin spiritual Gereja Katolik Keuskupan Amboina Monseugneur (Mgr) .P.C. Mandagi, MSC buka suara sembari menyampaikan pesan-pesan moralnya untuk mendukung proses penegakan Hukum guna memberantas penjahat-penjahat atau koruptor-koruptor yang merugikan masyarakat Maluku sekaligus menyerukan pertobatan bagi para penjahat atau korupsi berserta kaum keluarga dan kroni-kroninya yang secara tidak sadar membela keluarganya yang bersalah selaku koruptor.

Ditemui di ruang kerjanya di Keuskupan Amboina, Jl,Pettimura, Jumat Pekan lalu, Uskup Diosis Amboina yang barusan kembali dari kunjungan Pastoralnya di Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual itu mengatakan, dirinya sangat mendukung upaya penegakan Hukum di Maluku terutama upaya Kejaksaan Tinggi Maluku untuk memberantas korupsi di Maluku. Dikatakan, dirinya selaku tokoh agama meminta dan menghimbau agar Kejaksaan Tinggi coba untuk menyelesaikan masalah Korupsi Bank Maluku yang kini telah menahan sejumlah orang dan jangan takut dengan tekanan tekanan yang ada. Bahkan Uskup mempertanyakan kenapa Kejaksaan harus takut, menurutnya penegakan hukum harus ditegakan. “Saya sebagai tokoh agama  meminta, menghimbau bahwa Kejaksaan Tinggi Maluku coba untuk  menyelesaikan masalah dan jangan takut dengan tekanan-tekanan yang ada, kenapa musti takut, penegakan hukum harus dilaksanakan” tegas Uskup sembari menambahkan bila ada demo-demo yang seolah-olah membela mereka yang terlibat, polisi harus ambil tindakan.

Menariknya Uskup menghimbau agar polisi harus juga bertindak tegas terhadap mereka yang melakukan aksi-aksi membela para koruptor karena menurut Uskup di Republik ini tidak ada yang kebal hukum, sebaliknya siapa yang bersalah harus dihukum, meskipun demikian uskup juga mengingat agar setiap tindakan dan langkah untuk menangani para koruptor dan mereka yang membela para koruptor haruslah pula memiliki bukti-bukti dan janganlah mengadili tanpa bukti.

Selanjutnya, menurut Uskup kalau ada bukti maka Kejaksaan tidaklah boleh takut untuk mengatakan tidak bagi pembela atau pendemo bahwa mereka harus dihukum, dan dihukum sesuai dengan perbuatan mereka, karena menurut orang nomor satu di Gereja Katolik Keuskupan Amboina ini, Negara rusak karena  korupsi dan Provinsi Maluku juga rusak karena adanya korupsi, untuk itu sebagai orang beragama, masyarakat harus melawan para pendukung  koruptor yang selalu melakukan demo untuk melawan penegakan hukum serta mendukung  penegakan Hukum yang saat ini sementara di tegakan di Maluku.

Sementara itu secara khusus terhadap para pendemo, Mandagi mengatakan kalau  mereka yang mendukung para koruptor tersebut mereka bukan orang beragama tetapi adalah orang-orang kafir , tidak ada guna mereka ke Gereja, ke Masjid, dan  berdoa kepada Tuhan sementara kejahatan yang dilakukan oleh saudara mereka, mereka bela belanya. Lebih tegas lagi Uskup mengatakan para pendemo yang mendukung koruptor itu berdosa bahwa mereka suka kejahatan dan mereka tidak boleh mengaku dirinya sebagai orang beragama, karena lebih tepatnya mereka adalah orang kafir, Cuma karena saudara mereka lalu mereka bela, bahkan mungkin hanya karena hubungan saudara kemudian mereka bela.

Seharusnya pendukung para koruptor tersebut haruslah bangga kalau lewat hukuman mereka bisa mengoreksi saudara mereka, sehingga bisa bertobat karena sudah merugikan Negara, tetapi apabila para Koruptor tersebut dibela terus maka mereka sudah melibatkan diri dalam kejahatan.

Untuk itu dirinya sangat mendukung tugas Kejaksaan untuk melakukan penegakan hukum, dan dirinya meminta agar jangan penegak hukum di negara ini selalu di persalahkan, karena akhir-akhir ini penegak hukum selalu tertangkap tangan pada beberapa kasus yang terjadi belakangan ini. Pemimpin Spiritual umat Katolik ini juga minta kepada par Jaksa untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, dan jangan mau disuap karena saat ini banyak sekali operasi tangkap tangan. Ia mengharapkan seluruh masyarakat Maluku saat ini mendukung penegakan hukum yang sementara ditegakan di Maluku, serta tidaklah boleh takut dengan adanya demo dan kepada para Jaksa untuk tidak terpengaruh dengan adanya  isyu-isyu yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.,”Itu biasa dan harus diterima oleh para Jaksa, semua pemimpin begitu kalau tidak disukai mereka dibuat cerita-cerita miring, yang penting para Jaksa itu benar, dan kalau benar jalan terus, pastinya akan berhasil ,”Ungkap Mandagi. Uskup Mandagi jug minta kepada  seluruh Masyarakat Maluku, agar kalau ingin Maluku Maju janganlah ada koruptor, dan kalau Maluku mau maju janganlah  ada koruptor, pemerintahan harus bersih, harus ada penegakan  hukum dan Kalau Maluku mau maju harus ada pula persaudaraan.(MM-6)