Jelang Hari Anti Narkoba Internasional BNNP Maluku Gelar Rehabilitasi Rawat Jalan
Ambon, cahayamalukuonline.blogspot.co.id
Menjelang
Hari Anti Narkoba Internasional 26 Juni tahun 2016 Badan Narkotika Nasional
(BNN) Provinsi Maluku menggelar Kegiatan Rehabilitasi Rawat jalan bagi 15 korban atau pengguna Narkoba pemula di kota Ambon. Demikian penjelasan Kepala
Bidang Rehabilitasi BNNP Maluku dr. Arthur Souripet kepada wartawan via
Hanphone Jumat (24/6). Menurutnya tujuan Rehabilitasi rawat jalan
tersebut dikhususkan bagi para korban pengguna Narkoba yang ada pada stadium coba-coba untuk menggunakan
Narkoba. Menurutnya menjelaskan kalau pada pelaksanaan Rehabilitasi rawat jalan
ini diikuti oleh 15 korban pengguna Narkoba dan merupakan langkah awal untuk tidak lagi terjerumus lebih jauh. Kepada wartawan Souripet
menjelaskan, tantangan yang dihadapi oleh BNNP Maluku pada proses rawat
Rehabilitasi jalan tersebut adalah belum beraninya para pengguna secara sukarela
untuk datang mengikuti rehabilitasi, hal ini disebabkan karena para pengguna masih
takut melaporkan dirinya ke BNN untuk mengikuti Rehabilitasi. ”Belum ada kepercayaan
dari pengguna kalau mereka benar-benar hanya datang menjalani rehabilitasi, itu
perlu upaya dari pihak BNN untuk bisa menimbulkan rasa percaya kalau
benar-benar kita datang untuk merangkul mereka untuk di rehab,”ungkapnya. Sementara di sisi lain telah juga tersedia undang-undang sudah yang mengatur
tentang penyalahguna itu dalam hal direhabilitasi, namun saat ini banyak
penyalahguna tersebut takutjangan-jangan nantinya mereka berurusan dengan pihak
kepolisian, dan hukum, padahal BNN sendiri sudah cukup banyak melakukan
sosialisasi melalui penyuluhan-penyuluhan. Untuk saat ini tenaga “penjangkau”(tenaga sukarelawan)
sudah tersebar di semua Kabupaten Kota sedangkan untuk tenaga Asesor sendiri
sebanyak 7 orang, dan untuk konselor yang dipunyai BNN Maluku hanya 1 orang yaitu dr Arthur Soeripet. Diakuinya untuk tenaga Asesor dan konselor yang
dipunyai oleh BNNP Maluku masih kurang, dan ke depan masih harus diperlukan penguatan-penguatan
dan pelatihan-pelatihan konseling pada asesor karena prosentasi Asesor,
konselor dengan pasien tidak berimbang saat ini. Ditambahkan pula kalau saat
ini yang sudah menjadi korban penyalahgunaan Narkoba di Maluku sebanyak
27. 940 orang, sudah menyebar pada berbagai kalangan di antaranya
Pelajar, Mahasiswa, PNS, dan tukang ojek. Sementara itu sumber yang dihimpun
media ini menyebutkan, target untuk menjangkau para penyalahguna Narkoba tahun 2016 sebanyak 1000 orang. Target
ini sama persisi dengan target tahun sebelumnya, dimana untuk tahun lalu target
yang berhasil dijangkau sebanyak 1000 lebih para pengguna Narkoba. Sementara
tahun ini sejak Januari 2016 hingga menjelang Hari Anti Narkoba Internasional
telah mencapai 283 pemakai, nantinya pada bulan Desember baru diketahui apakah
bisa mencapai 1000 atau lebih. Soeripet berharap dengan adanya kegiatan
tersebut para pengguna yang masih coba-coba menggunakan Narkoba ini bisa sadar
dan berhenti menggunakan narkoba sehingga tidak menjadi orang yang
tergantung pada Narkoba.(CM-03)